Kalau pelaksanaannya melibatkan sponsor yang kredibel, saya rasa kompetisi bola basket tidak akan pernah mati suri. Namun, pengelolaannya harus profesional karena jika tidak sponsor bisa pergi."
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi berharap final Liga Bola Basket Indonesia (IBL) Pertalite 2017, yang mempertandingkan Satria Muda Pertamina melawan Pelita Jaya EMP Jakarta, bisa berlangsung menarik.

"Saya berharap ada penampilan-penampilan dan trik-trik menarik di final IBL karena pertandingan itu sudah ditunggu-tunggu masyarakat," ujar Imam di Jakarta, Rabu.

Adapun laga pertama final IBL 2017 diadakan di GOR C-Tra Arena, Bandung, yang dipilih sebagai kandang Pelita Jaya. Kemudian, pertandingan kedua dilaksanakan Sabtu (6/5) di kandang SM, Britama Arena, Jakarta. Jika pada dua partai tersebut kedudukan kedua tim seri, final dilanjutkan ke laga ketiga, Minggu (7/5), masih di Britama Arena.

Secara umum, Menpora merasa senang melihat kebangkitan animo masyarakat terhadap bergulirnya kompetisi bola basket nasional.

Menurut dia, momentum ini harus tetap dijaga dan sebisa mungkin ditingkatkan. Imam menyatakan pemerintah siap mendukung bangkitnya olahraga bola basket nasional yang bisa berujung pada datangnya prestasi-prestasi.

"Kami selalu mendukung bola basket Indonesia. Pemerintah berharap liga bola basket bisa dilakukan secara lebih terstruktur, mulai dari tingkat pelajar, mahasiswa hingga profesional," tutur Imam.

Selain itu, Menpora juga mengingatkan bahwa Liga Bola Basket Indonesia mesti dikelola secara profesional dengan melibatkan sponsor.

Sebab, keberadaan sponsor sangat menentukan keberlanjutan berjalannya kompetisi bola basket di Indonesia.

"Kalau pelaksanaannya melibatkan sponsor yang kredibel, saya rasa kompetisi bola basket tidak akan pernah mati suri. Namun, pengelolaannya harus profesional karena jika tidak sponsor bisa pergi," kata Imam.


Baca juga: (Final IBL, konsistensi Satria Muda versus kebangkitan Pelita Jaya)

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017