Kabul (ANTARA News) - Satu bom bunuh diri di Kabul, Afghanistan, pada Rabu menewaskan delapan orang warga sipil dan melukai setidaknya 28 lainnya, kata beberapa pejabat setempat mengenai serangan terhadap iring-iringan kendaraan lapis baja yang digunakan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Ledakan tersebut menimpa iring-iringan pasukan sekutu NATO, yang dimotori bala tentara Amerika Serikat (AS), pada pagi hari di salah satu daerah tersibuk di Kota Kabul.

Petugas kesehatan masyarakat wilayah ibukota mengatakan bahwa delapan warga sipil tewas dan sedikit-dikitnya 25 lainnya terluka, serta sejumlah kendaraan sipil yang berada di dekat iring-iringan kendaraan NATO hancur dan rusak parah.

Juru bicara misi dukungan NATO, Kapten Angkatan Laut Bill Salvin, mengatakan bahwa tiga anggota militer AS terluka dalam serangan mematikan itu.

Dikemukakannya, kendaraan pengangkut berlapis baja yang dirancang untuk anti-ledakan besar telah kembali ke pangkalan koalisi.

Serangan tersebut menyusul ancaman Taliban yang menyasar pasukan asing dalam serangan musim semi sejakpekan lalu.

Saksi mata mengatakan bahwa jejak darah dan sisa-sisa potongan pakaian terlihat membekas di lokasi ledakan.

Stasiun televisi Kabul, yang dikutip Reuters, juga melaporkan bahwa setidak-tidaknya tiga orang telah tewas dalam serangan tersebut.

MRAP (Mine Resistant Ambush Protected), sebuah kendaraan lapis baja yang digunakan oleh pasukan koalisi NATO untuk melakukan perjalanan di Kabul dilaporkan hanya mengalami kerusakan bagian luar yang relatif kecil, kata saksi mata.

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017