Kediri (ANTARA News) - Yayasan "Dompet Dhuafa" berencana menggandeng Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, guna membangun rumah sehat terpadu untuk warga duafa.

Pendiri sekaligus Ketua Pembina Dompet Dhuafa Parni Hadi mengemukakan mempunyai alasan yang kuat untuk bekerjasama dengan Pondok Pesantren dalam rencana pembangunan fasilitas kesehatan untuk warga duafa tersebut.

"Tebuireng adalah pondok pesantren yang terkenal. Kami juga punya kesamaan asas, sama-sama mengabdi kepada kemanusiaan, mengabdi kepada sesama," katanya saat berkunjung ke Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, dalam rilis yang dikirimkan, Rabu.

Dalam kunjungannya ke Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang tersebut, mantan Pemimpin Umum LKBN Antara itu hadir dengan Ketua Yayasan Dompet Dhuafa Ismail A Said.

Mereka diterima langsung oleh Pengasuh Pesantren Tebuireng KH Shalahudin Wahid serta sejumlah pengurus pondok. Setelah berbincang, rombongan juga langsung meninjau rencana lokasi pembangunan rumah sehat terpadu tersebut.

Rencananya, pembangunan fasilitas kesehatan untuk warga duafa tersebut akan berlokasi di sekitar Terminal Kawasan Makam Gus Dur, yang masih satu areal dengan Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang.

Sementara itu, Ketua Yayasan Dompet Dhuafa Ismail A Said mengatakan rencana pembangunan lokasi tersebut cocok jika berada di areal makam Gus Dur. Ia akan secepatnya mengirimkan tim teknis menindaklanjuti rencana kerjasama tersebut.

"Target kami, rumah sehat itu akan siap melayani masyarakat bersamaan dengan peringatan 120 tahun berdirinya Pesantren Tebuireng," tegas mantan bankir ini.

Pengasuh Pesantren Tebuireng KH Shalahuddin Wahid mengaku sangat bersyukur dari rencana kerjasama pendirian rumah sehat tersebut.

"Kami bersyukur bisa bekerjasama dengan Dompet Dhuafa membangun rumah sehat di tempat yang strategis ini," ujar pria yang akrab disapa Gus Sholah itu.

Pria yang juga cucu pendiri organisasi masyarakat Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asyari ini menambahkan, di lokasi tersebut juga sedang dibangun museum.

Jika bangunan museum yang ada di kawasan Makam Gus Dur ini selesai, diprediksi kawasan tersebut akan bertambah sangat ramai. "Di sini juga ada Universitas Hasyim Asyari (Unhasy). Otomatis rumah sehat ini nanti akan memberi manfaat besar bagi masyarakat sekitar," tegas pria yang juga menjabat sebagai Rektor Unhasy Jombang ini.

Sekretaris Utama Pesantren Tebuireng KH Abdul Ghofar menambahkan, untuk tahap pertama, lahan yang disiapkan untuk pembangunan rumah sehat tersebut seluas 1,6 hektare. Lahan tersebut berstatus wakaf milik Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang.

"Luas lahan masih bisa kami tambah, bergantung pada konsep yang dikehendaki oleh Dompet Dhuafa," ujar lulusan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya ini.

Dalam kegiatan tersebut, Selain Gus Sholah, rombongan Dompet Dhuafa juga disambut oleh seluruh "Dzuriyah" KH Hasyim Asyari. Antara lain KH Muhammad Hasyim Karim dan KH Irfan Yusuf yang merupakan sepupu Gus Sholah.

Tampak hadir pula Ketua Yayasan Hasyim Asyari dr Ali Faisal dan Kepala Pusat Kesehatan Pesantren Tebuireng drg. Novita serta Pengasuh Madrasatul Quran Tebuireng KH Abdul Hadi Yusuf.

Pewarta: Destyan Hendri Sujarwoko/ Asmaul Chusna
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017