Jakarta (ANTARA News) - Jumlah karangan bunga dari masyarakat yang dikirim ke Mabes Polri Jakarta hingga Kamis, mencapai 1.101 buah.

"Yang dikirim ke kami ada sekitar 1.101 karangan bunga, tadi kami cek," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto di Mabes Polri, Jakarta, Kamis.

Sejumlah karangan bunga dikirim dari berbagai kalangan ke Mabes Polri sejak Senin (1/5) hingga hari ini.

Kendati demikian, pihaknya melakukan seleksi terhadap karangan bunga tersebut sehingga tidak semua dipajang di halaman Mabes Polri.

"Ada beberapa yang memuat kata-kata yang tidak tepat sehingga kami lakukan seleksi. Kebanyakan pesannya untuk menjaga NKRI, tapi ada saja yang mengirim dengan maksud lain," katanya.

Pihaknya pun berterima kasih kepada masyarakat yang telah mengirim karangan bunga tersebut ke Mabes Polri. Hal itu menjadi penyemangat jajaran Polri untuk terus menjaga keutuhan NKRI serta menindak kelompok intoleran dan radikal.

"Kami mendapat kiriman bunga serasa mendapat bahan bakar untuk menyemangati kami menjaga NKRI," katanya.

Sejumlah karangan bunga berjajar memenuhi sekeliling pagar di dua Komplek Mabes Polri di Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan.

Pesan yang disampaikan melalui karangan bunga umumnya ucapan terima kasih kepada Polri dan TNI yang telah menjaga keamanan dengan baik menyusul berbagai aksi yang diselenggarakan sejumlah pihak terkait kasus penodaan agama Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Kalangan masyarakat yang mengirim bunga di antaranya alumnus kampus, mahasiswa, ibu-ibu arisan, perusahaan dan anonim.

"Bhinneka Tunggal Ika dan Pancasila Tidak Boleh Kalah Dengan Radikalisme, Kita Dukung TNI Polri"; "Terima Kasih Pak Jokowi, Pak Tito dan Pak Gatot Telah Menjaga NKRI, Pancasila, Indonesia Kuat, Aman, Bersatu, Damai dan Sejahtera"; Pak Kapolri Tito Yg Ganteng, NKRI Harga Mati, Bubarkan FPI dan HTI!!" adalah sebagian pesan yang tertera dalam karangan bunga yang ditujukan ke Mabes Polri.


Baca juga: (Dikirimi karangan bunga, Kapolri ucapkan terima kasih)

Baca juga: (Karangan bunga dukungan NKRI banjiri mapolda Jateng)

Pewarta: Anita P Dewi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017