Jakarta (ANTARA News) - Pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta terpilih 2017-2022 Anies Baswedan-Sandiaga Uno menyatakan tim sinkronisasi yang dibentuknya pasca-ditetapkan sebagai gubernur terpilih, hanya bertugas menerjemahkan program secara teknis.

"Tugasnya teknis, mereka tidak menyusun program, hanya menerjemahkannya, untuk sinkronisasi program kami dengan APBD," ujar Anies dalam konferensi pers seusai Rapat Pleno Terbuka Penetapan Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Terpilih Tahun 2017-2022 di Jakarta, Jumat.

Anies mengatakan dia bersama Sandi membentuk tim sinkronisasi untuk bekerja secara teknis menyinkronisasikan program yang dijanjikan saat kampanye dengan ketersediaan dana APBD.

Dia menekankan, tim sinkronisasi itu bukan lah tim transisi. Tidak ada hal-hal politis yang dibahas tim tersebut.

"Jangan sebut ini tim transisi, tidak ada tim transisi," jelas dia.

Sementara terkait ada atau tidaknya rencana bersih-bersih atau mengganti kepala dinas saat dirinya memimpin Oktober 2017 mendatang, Anies menyampaikan dirinya dan Sandiaga akan memimpin sesuai prosedur.

"Kalau disebut bersih-bersih itu mengasumsikan ada yang kotor-kotor. Rasanya kami akan melakukan sesuai prosedur. Mereka yang bekerja secara profesional, tidak terlibat urusan politik jangan khawatir, Insyaallah tidak akan ada masalah, kami berdua juga profesional," kata Anies.

Pewarta: Rangga Jingga
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017