Tangerang (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Tangerang, Banten, melibatkan perusahaan swasta untuk memasarkan produk unggulan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) setempat karena selama ini mengalami kendala.

Wakil Bupati Tangerang, Hermansyah di Tangerang, Jumat, mengatakan kendala saat ini karena penjualan aneka produk UMKM tersebut masih terbatas kepada pihak tertentu akibat kurang promosi.

"Produk tas kulit di Desa Jeunjing, Kecamatan Cisoka ada yang sudah diminati secara perorangan oleh turis mancanegara," katanya.

Hermansyah mengatakan petugas dari Dinas Koperasi dan UMKM setempat berupaya untuk mendukung usaha kecil lokal agar lebih maju dengan bantuan permodalan.

Dia mengatakan padahal produk lokal yang dihasilkan dengan cara sederhana tapi mutunya tidak kalah dengan buatan pabrik.

Bahkan ada beberapa produk UMKM seperti usaha sepatu di Desa Bojong, Kecamatan Cikupa dari bahan baku kulit kesulitan pemasaran.

Tujuan menjalin perusahaan swasta untuk membantu memasarkan produk UMKM setempat agar dapat tembus ke pasar internasional.

Upaya tersebut dianggap cukup berhasil karena banyak produk lokal di Bali dengan menggandeng swasta dapat dipasarkan di mancanegara.

Walau demikian upaya pemasaran lainnya adalah secara melalui jaringan sehingga dapat diketahui banyak orang dan menunjang program pariwisata serta ekonomi kreatif.

Namun saat ini memang masih banyak pengusaha UMKM lokal yang belum memanfaatkan internet untuk pemasaran sehingga pembeli hanya dari kalangan terbatas.

Menurut dia, pengusaha lokal juga diikutsertakan dalam berbagai pameran di Jakarta, Bandung, Bali dan beberapa daerah lainnya agar dapat dikenal maupun kemudahan dalam memasarkan pruduk.

Sebelumnya, banyak produk UMKM Kabupaten Tangerang yang berkwalitas baik seperti sepatu, tas yang terbuat dari kulit kadang kalah bersaing dengan usaha sejenis.

Pihaknya mengharapkan agar harga yang ditawarkan pelaku usaha supaya bersaing dengan produk sejenis berasal dari Bandung, Cirebon, Garut (Jabar) supaya diminati. 

Pewarta: Adityawarman
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017