Jakarta (ANTARA News) - Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai bahwa tren pertumbuhan ekonomi nasional akan memicu penerbitan surat utang atau obligasi oleh perusahaan pada 2017 ini dapat lebih marak dibandingkan tahun sebelumnya.

"Data ekonomi kita bagus, obligasi yang merupakan salah satu produk pasar modal akan dapat terserap pasar," ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat di Jakarta, Jumat.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia pada triwulan I-2017 tumbuh sebesar 5,01 persen, atau tumbuh lebih baik secara tahunan (yoy) dari triwulan I-2016 yang tumbuh 4,92 persen dan secara triwulanan (qtq) dari triwulan IV-2016 yang tumbuh 4,94 persen.

Ia menambahkan bahwa dengan perekonomian yang mengalami pertumbuhan maka aktivitas bisnis di dalam negeri akan bergeliat dan semakin ekspansif, tentunya perusahaan membutuhkan pendanaan. Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi juga akan membuat investor global melirik Indonesia sebagai tempat berinvestasi

"Dalam forum capital market global, Asia Tenggara yang diwakili oleh Indonesia, Thailand, dan Malaysia dinilai masih menjanjikan dari sisi pertumbuhan ekonomi. Investor serta analis asing juga cukup confident dengan ekonomi Indonesia," katanya.

Samsul Hidayat juga mengatakan bahwa faktor suku bunga rendah dan inflasi Indonesia yang terjaga dapat turut menjadi salah satu faktor yang akan mendorong perusahaan menerbitkan obligasi untuk meraih pendanaan dalam rangka ekspansi.

"Penerbitan obligasi menjadi lebih baik, apalagi dana yang digunakan untuk jangka panjang," katanya.

Berdasarkan data BEI, tercatat total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat di sepanjang tahun 2017 adalah sebanyak 19 emisi dari 18 emiten senilai Rp34,87 triliun. BEI juga telah menerima rencana penerbitan obligasi dari 37 perusahaan dengan total nilai sebesar Rp62,9 triliun.

"Diproyeksikan tercatat di semester II tahun ini. Jadi, kalau di total dengan yang sudah diterbitkan menjadi sebesar Rp94 triliun. Jumlah itu akan dapat terus bertambah," paparnya.

Di tengah situasi yang optimis itu, Samsul Hidayat memproyeksikan pada tahun ini total nilai emisi obligasi pada 2017 sekitar Rp130 triliun hingga Rp140 triliun, atau melampaui tahun sebelumnya sekitar Rp113 triliun.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017