Ini era demokrasi. Di dunia sedang terjadi siklus demokrasi semakin hari semakin ketat."
Makassar (ANTARA News) - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Oesman Sapta Odang (OSO) menilai bahwa aksi 505 yang dilaksanakan di beberapa daerah di Tanar Air sah-sah saja selama tidak menggangu tatanan demokrasi.

"Itu sah-sah saja, asal dalam koridor bermartabat kebangsaan dan mempunyai semangat nasionalisme yang tinggi menjaga keutuhan bangsa ini," katanya di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (5/5).

Usai melakukan sosialisasi empat pilar MPR yang dirangkaikan dengan Pembukaan Rapat Pimpinan Nasional I Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) di Gedung Lembaga Administrasi Negara (LAN) Makassar, Wakil Ketua MPR RI itu juga mengemukakan bahwa selama aksi berjalan baik, maka tidak masalah.

"Ini era demokrasi. Di dunia sedang terjadi siklus demokrasi semakin hari semakin ketat. Sah-sah saja, selagi dia dapat menjaga kepentingan negara secara utuh. Boleh saja orang menyampaikan aspirasi, tapi dalam koridor menjaga kepentingan negara secara utuh," ujarnya.

Menanggapi kinerja aparat keamanan yang mengawal aksi itu, Ketua Umum Partai Hanura itu pun menuturkan, harus baik dan menjaga keamanan nasional karena memang sudah menjadi tugas dan tanggung jawab mereka menjaga keamanan dan keutuhan bangsa maupun negara dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Sebelumnya, aksi yang mengatasnamakan Bela Islam 505 digelar di berbagai daerah. Di Jakarta massa memadati Masjid Istiqlal. GNPF-MUI mengajak peserta aksi tetap berada di Masjid Istiqlal sampai kegiatan tersebut selesai, dan hanya mengirim utusan penting ke Mahkamah Agung (MA).

Aksi serupa juga berlangsung di Makassar, yang diawali Salat Jumat di Masjid Raya Makassar, kemudian melakukan long march dengan berjalan kaki menuju Kantor Pengadilan Negeri setempat di Jalan Kartini.




Pewarta: Darwin Fatir
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017