Pelabuhan ini bermanfaat ngak? Untuk apa setahu bapak."
Patani Utara (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo mengatakan Indonesia memiliki 17.000 pulau dan semuanya memerlukan pelabuhan.

"Tetapi baru sebagian kecil yang ada pelabuhannya. Oleh sebab itu prioritas kami berikan, misalnya di sini, di Tapaleo ini jadi prioritas dan sudah tiga tahun dikerjakan. Alhamdulillah selesai," kata Presiden saat meresmikan Pelabuhan Laut Tapaleo, Pelabuhan Laut Wayabuka dan Pelabuhan Bicoli di Desa Tepeleo, Kecamatan Patani Utara, Kabupaten Halmahera Tengah, Senin.

Pelabuhan Laut Wayabuka berada di Pulau Morotai dan Pelabuhan Laut Bicoli berada di Kabupaten Halmahera Timur.

Jokowi mengharapkan dengan selesainya pembangunan Pelabuhan Laut tersebut frekuensi kapal yang sandar akan lebih banyak lagi.

"Tadi bisikan ke Menhub agar ada frekunesi kapal yang datang lebih banyak, tidak hanya di sini dua minggu sekali kapal perintis, kalau bisa seminggu sekali, kalau bisa tambah lagi jadi sehari sekali," harap Presiden.

Dalam kesempatan ini, Presiden juga sempat berbincang dengan salah satu warga Desa Batu Dua, Kecamatan Patani Utara, Basir Salasa.

Jokowi minta tanggapan tentang pembangunan Pelabuhan Laut Tapaleo ini.

"Pelabuhan ini bermanfaat ngak? Untuk apa setahu bapak," tanya Presiden ke Basir.

Basir mengatakan pelabuhan laut sangat bermanfaat untuk bongkar muat barang dan penumpang.

"Bongkar muat sembako dan bahan bangunan masuk ke sini dan hasil bumi seperti kopra, cengkeh dan pala bisa keluar dari sini," ungkap Basir.

Dia berharap kapal sandar di Tapaleo lebih rutin agar kebutuhan warga lebih terpenuhi dan harga barang lebih murah.


Baca juga: (Jokowi: sumber daya laut kunci kesejahteraan yang lama diabaikan)

Pewarta: Joko Susilo
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017