Milan (ANTARA News) - Mantan presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama, Selasa (9/5), berbagi perasaan leganya karena sudah tidak lagi menjadi pemimpin Dunia Kebebasan - tetapi bergurau bahwa dia saat ini menjadi "korban selfie" kapan pun dia berada di luar.

"Hal paling sulit selama menjadi presiden AS adalah ketika terjebak dalam kondisi terisolasi," katanya kepada 3.000 pengunjung yang rela membayar 650 sampai 850 euro (sekitar Rp8,67 juta sampai Rp11,3 juta) untuk melihatnya di Milan, Italia.

Mengenakan kemeja biru tanpa dasi, Obama menjawab sejumlah pertanyaan dalam sesi santai yang dipimpin Sam Kass, mantan kepala pengurus Gedung Putih sekaligus penasihat senior untuk kebijakan nutrisi.

Sang mantan presiden, yang mengakhiri jabatannya pada Januari, mengatakan bahwa masanya selama delapan tahun di Gedung Putih telah mengajarinya untuk tidak terlalu cemas, tetapi pekerjaannya tersebut tetap melelahkan.

"Beban kepemimpinan benar-benar ada di negara mana pun. Namun, sebagian karena aparat keamanan selalu mengawal presiden, Anda hidup di sebuah tempat yang disebut gelembung," katanya.

Meski menyebutnya sebagai "penjara yang sangat nyaman," dia mengatakan bahwa "Anda benar-benar tidak memiliki kebebasan bergerak untuk sekadar berjalan-jalan atua duduk di sebuah kedai kopi, karena selalu ada masalah keamanan di sekitar Anda."

"Saya tidak merindukannya," katanya.

"Sekarang saya hanya tertawan oleh ajakan selfie, yang hampir sama buruk," selorohnya.

"Saya bisa berjalan di mana saja asalkan saya tidak keberatan melakukan selfie setiap dua langkah."

Sebelumnya dalam konferensi, mantan presiden dari partai Demokrat itu mengatakan bahwa AS dan Tiongkok harus "memimpin jalan" dalam mengatasi perubahan iklim, dengan mengakui "perbedaan" yang jelas dengan penggantinya Donald Trump terkait kebijakan lingkungan, AFP.

(Baca juga: Pidato sebagai mantan presiden, Obama tak sebut-sebut Trump)

Penerjemah: Ida Nurcahyani
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2017