Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyusun bahan ajar  Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dalam 55 bahasa daerah guna menunjang pengembangan kemampuan anak berbahasa.

Direktur Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Ella Yulaelawati dalam Festival Kreativitas Anak Usia Dini 2017 di Jakarta, Rabu, menjelaskan bahan ajar yang disusun berupa buku cerita, lagu, dan video tari.

Ella mengungkapkan anak-anak saat ini lebih tertarik dengan gawai dan lebih memahami tokoh-tokoh kartun yang ditontonnya di televisi.

Anak-anak, ia melanjutkan, tidak begitu mengenal sejarah daerah maupun tokoh-tokoh dari cerita rakyat karena pengemasan buku yang kurang menarik membuat anak-anak tidak tertarik membacanya.

"Hal seperti ini kurang menarik minat anak untuk mengetahui cerita rakyat yang ada. Kami menerbitkan dalam kemasan yang lebih menarik untuk dibaca oleh anak," kata Ella.

Ella menuturkan bahan ajar berbahasa daerah yang sudah disusun antara lain meliputi buku cerita berjudul "Si Tupai", "Aku Suka Buah", "Kucing Emas", dan "Siapa Yang Paling Cantik?".

Dia berharap penerbitan buku cerita berbahasa daerah itu bisa digunakan untuk menumbuhkan kecerdasan linguistik anak.

Ella menambahkan pengenalan praaksara menggunakan bahan belajar dan bermain berbahasa ibu akan memudahkan komunikasi dan interaksi; menunjang pengembangan kemampuan berbahasa, kemampuan sosial dan kognitif; serta menumbuhkan kecintaan terhadap bahasa Indonesia dan bahasa daerahnya.

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017