Jakarta (ANTARA News) - Amerika Serikat mendesak Indonesia membuka diri sektor teknologi terhadap pasar global dan investasi asing agar bisa menyaingi India sebagai kekuatan baru dunia di bidang itu.

"Keterbukaan sektor teknologi untuk investasi dari seluruh bagian dunia, akan mendorong pertumbuhan ekonomi. Skenario sebaliknya juga bisa terjadi," kata Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Joseph Donovan Jr, di Jakarta, Selasa.

Indonesia, disebut Donovan Jr sebagai salah satu pemain teknologi (informatika) dengan pertumbuhan terkuat di dunia. 

Pada sisi lain, tahun lalu pemerintah Indonesia mengharuskan perusahaan penyedia informasi berbasis internet internasional membayar pajak sesuai aturan Indonesia tentang perusahaan ini.  

Kebijakan ini disebut Wall Street Journal sebagai peraturan yang memeras perusahaan teknologi asal Amerika Serikat. Indonesia salah satu pasar utama Google, Facebook, dan Twitter.

Selain itu, pemerintah Indonesia juga memasukkan sektor perdagangan dalam jaringan dalam daftar investasi negatif yang tidak boleh dimasuki modal asing. Padahal, Indonesia adalah salah satu negara dengan pertumbuhan perdagangan berbasis elektronik di dunia.

Pada sisi lain, pemerintah Presiden Joko Widodo juga menempatkan sektor teknologi sebagai prioritas dengan menargetkan 1.000 perusahaan rintisan pada 2020 dengan nilai gabungan 10 miliar dolar Amerika Serikat.

Adapun peraturan tentang persentase komponen dalam negeri dalam produk padat teknologi --semisal telefon genggam-- di Indonesia masih berlaku. 

Donovan Jr menjelaskan, dengan membuka diri terhadap pasar global, ekonomi Indonesia akan lebih terintegrasi dengan kawasan dengan kesempatan yang lebih besar bagi perusahaan rintisan untuk berkembang.

Pewarta: Lintang Muhammad
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017