Batam (ANTARA News) - Pihak Badan Pengusahaan (BP) Batam, Kepulauan Riau mengatakan sebanyak lima jalan layang akan dibangun bertahap guna membantu mengurai kemacetan yang terjadi di kota industri tersebut.

"Saat ini Jalan Layang Simpang Jam sudah dalam proses pembangunan. Tujuannya untuk mengurai kemacetan yang sering terjadi dan berefek pada inmdustri," kata Deputi IV BP Batam, Purba Robert M Sianipar di Batam, Rabu (10/5).

Selain jalan layang Simpang Jam sepanjang 430 meter yang sedang dalam proses pembangunan, kata dia, juga akan dibangun jalan layang Simpang Kabil pada awal 2018 sepanjang 440 meter.

"Berikutnya akan dibangun juga jalan layang di Simpang KDA, satu lagi di daerah Kabil, dan kelima di jalan arah Nagoya. Jadi akan ada lima jalan layang," kata dia.

Jalan Layang Simpang Jam yang dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) direncanakan selesai pada akhir 2017, selanjutnya akan dilanjutkan pembangunan di Simpang Kabil yang merupakan ruas jalan yang sama.

Pembangunan jalan layang Simpang Kabil sedianya juga akan dilaksanakan mulai Agustus 2016, namun ditunda dengan alasan kemacetan semakin parah sehingga diputuskan baru dibangun setelah Simpang Jam usai.

"Jika jalan layang itu terbangun diharapkan akan mampu mengurangi kemacetan khususnya pada pagi dan sore hari yang menghambat pergerakan barang dan masyarakat," kata Robert.

Badan Pengusahaan (BP) Batam juga akan melanjutkan program pembangunan kereta api ringan atau light rail transit (LRT) meskipun sebelumnya rencana tersebut dinilai belum mendesak.

Untuk melanjutkan proyek tersebut, kata dia, pihak BP Batam masih menunggu respon Pemerintah Kota Batam terkait dengan jalan atau jalur yang akan dilewati kereta api tersebut.

"Meskipun saat ini belum mendesak, namun LRT merupakan kebutuhan ke depan dalam rangka mengurai kepadatan lalu lintas. Sehingga aktivitas masyarakat dan industri tetap lancar," kata dia.

Pewarta: Larno
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017