Jakarta (ANTARA News) - Menteri Dalam Negeri meminta agar Veronica Koman menjelaskan maksud orasinya yang mengungkapkan bahwa rezim Jokowi (Joko Widodo) adalah rezim yang lebih parah dari rezim SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) terkait vonis terhadap Gubernur DKI Jakarta non-aktif Basuki Tjahaja Purnama.

"Dia menuduh rezim pemerintahan Jokowi, apa hubungan rezim Pak Jokowi dengan putusan hukum Pak Ahok? Saya bagian dari rezim Pak Jokowi, saya anak buahnya Pak Jokowi. Saya sebagai Mendagri saya wajib tanya karena ini ada yang mengatai rezim Pak Jokowi, bukan hanya pribadi tapi pemerintahan. Saya hanya ingin tahu apa sih motifnya?," kata Tjahjo di kompleks istana presiden Jakarta, Jumat.

Saat berorasi di depan Rutan Cipinang Selasa (9/5) itu, Veronica menyebut pemerintahan Jokowi tunduk kepada tekanan massa dan bahkan lebih parah dibanding rezim SBY.

"Saya bagian dari rezim, hukum sudah ada aturannya hakim bertanggung jawab pada Tuhan. Dia mau ketemu saya saya terima kalau tidak mau ketemu saya kirim surat jelaskan. Ini saya minta penjelasan terkait saya sebagai Mendagri," tambah Tjahjo.

Ia pun mengaku hanya membela Presiden Joko Widodo dari fitnah.

"Saya bagian dari pemerintah. Saya harus bela presiden saya. Ini bukan kritik. Kalau kritik tidak akan marah. Kalau Anda difitnah bagaimana? Mau tidak? Saya minta klarifikasi kok kamu sebut urusan si Ahok yang dihukum pengadilan, kok yang disalahkan Pak Jokowi. Hubungannya Pak Jokowi apa? Hakim itu netral. Teriak dimana-mana (tentang) rezim Pak Jokowi, rezim pemerintahan (maka) saya bagian dari anak buah Pak Jokowi tersinggung dong," tegas Tjahjo.

Ia pun menegaskan tetap menunggu klarifikasi dari Veronica.

"Saya hanya mau minta klarifikasi apa sih maksudnya dia seperti itu. Mungkin karena dia emosional. Kalau dia clear, saya tidak macam-macam. Mengingatkan saja, tunggu saja," ungkap Tjahjo.


Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017