Wamena (ANTARA News) - Ratusan lebih warga di Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua menyalakan seribu lilin sebagia simbol dukungan dari wilayah pegunungan tengah Papua untuk keadilan atas penahanan Gubernur DKI Jakarta non aktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Seorang warga Kabupaten Jayawijaya Taufik Petrus Latuihamallo, di Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya, Sabtu malam, mengatakan aksi pembakaran lilin tidak bertujuan menginterfensi proses hukum yang sedang berjalan terhadap Ahok.

"Kami hanya memberikan dukungan bahwa Ahok tidak layak untuk dipenjara. Dia bukan koruptor, pembunuh, pemerkosa, pencuri jadi tidak layak dia ada di dalam penjara," kata Taufik.

Menurut dia, besok tim akan membuka grup WhatsApp" dan menampung seluruh dukungan warga serta mengumpul salinan KTP warga untuk dibawah ke Jakarat kepada tim Ahok sebagai bentuk dukungan dari Papua.

"Kami memberikan dukungan kepada tim kuasa hukumnya, untuk meminta penangguhan penahanan, sehingga Ahok bisa berada di luar dan silahkan proses hukum boleh berjalan. Itu tujuan kami malam itu," katanya.

Warga yang hadir mencapai ribuan sebab, kata dia, Ahok adalah figur pemimpin yang mempunyai integritas, kejujuran, karakter yang kuat, bekerja untuk rakyat dan melayani masyarakat dengan baik.

"Itulah yang ditunjukan Ahok sehingga simpati rakyat itu datang tanpa kita undang," katanya.

Berdasarkan pantauan Antarapapua.com, pemasangan seribu lilin yang berlangsung di Halaman Kantor Otonom Wamena, dimulai sekitar pukul 7:13 dan dihadiri ribuan orang, termasuk beberapa pejabat DPRD Jayawijaya, Kepala suku Maluku di Pegunungan Tengah Papua Christian Sohilait dan beberapa tokoh agama.

(T.KR-MFY/E001)


Pewarta: Marius Frisson Yewun
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017