Cianjur (ANTARA News) - Instalasi Pemulasaraan Jenazah RSUD Cianjur, Jawa Barat, mencatat selama satu pekan terakhir, lima orang meninggal dunia karena keracunan miras oplosan dan puluhan lainnya masih menjalani perawatan.

Korban miras oplosan kelima yang meninggal setelah sempat menajalani perawatan, atas nama Dede Supriyandi (28) warga Gang Laksana, Kelurahan Sawah Gede, Kecamatan Cianjur. Sebelumnya meninggal dunia Risman warga Kecamatan Cikalongkulon, M Riki warga Kecamatan Sukaluyu. Sugilar dan Rizky Aryadi warga Kecamatan Karangtengah.

Kepala IPJ RSUD Cianjur, Dendi Kurniadi di Cianjur, Minggu, mengatakan, Dede dan Rizky masuk IGD pada hari Sabtu, keduanya sempat mendapatkan pertolongan medis karena kondisinya cukup parah, menjelang dini hari keduanya menghembuskan nafas terakhirnya.

"Dede merupakan orang kelima yang meninggal akiba minuman keras selama empat hari terakhir. Sebelumnya, dua orang meninggal dunia Rabu dan Kamis. Sedangkan Minggu dini hari, kembali dua orang meninggal dunia karena menenggak miras oplosan," katanya.

Dia menjelaskan jasad Dede langsung dibawa pihak keluarga untuk dimakamkan di kampung halamannya, sehingga pihak IPJ tidak sempat melakukan otopsi secara rinci karena pihak keluarga menolak."Pihak keluarga menolak, dengan alasan ingin segera dikuburkan," katanya.

Dia menambahkan, saat ini, masih ada 10 orang korban miras oplosan lainnya yang menjalani perawatan di RSUD Cianjur dan beberapa puskemas terdekat, dimana sebagian besar kondisi korban mulai membaik.

Iwan Resmiadi Ketua RW dimana korban Dede berdomisli, mengatakan, Dede diketahui sering menenggak miras oplosan bersama teman-temannya, hingga akhirnya dilarikan ke RSUD Cianjur karena sempat tidak sadarkan diri, selang beberapa saat menenggak miras tersebut.

"Saya sering memperingati Dede agar menghentikan kebiasaannya minum miras, namun tidak dihiraukan. Sebelum dibawa ke RSUD, Dede sempat dirawat di rumah karena kondisinya makin parah dirujuk ke rumah sakit," katanya.

Untuk mengantisipasi hal tersebut kembali terjadi, pihaknya terus mengimbau warga agar ekstra waspada dalam mengawasi anak-anaknya agar tidak mengenal dan menenggak minuman keras terlebih miras oplosan. Bahkan sejak jauh-jauh hari, pihaknya menutup kios dan depot yang menjual bebas miras di wilayah tersebut.

"Warga kami sejak jauh-jauh hari sudah perang terhadap miras dan narkoba. Bahkan beberapa kios dan depot yang masih menjual miras kami tutup. Tapi masih saja ada yang mabuk miras katanya beli dari luar, sehingga sulit kami kontrol," katanya.

Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017