Pekanbaru (ANTARA News) - Kebakaran yang menghanguskan sedikitnya tujuh kios di Pasar Duri, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, Riau, pada Senin siang dilaporkan telah menewaskan seorang bayi.

Korban bernama Tasya, anak seorang pemilik kios bernama Iwan alias Aseng, kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Riau, Kombes Pol Guntur Aryo Tejo di Pekanbaru, Selasa.

Kebakaran itu terjadi pada Senin (15/5) ini sekitar pukul 13.00 WIB dan berdasarkan keterangan Lusiana (40), seorang pemilik kios di pasar itu, kebakaran bermula dari kios milik Iwan.

Istri Iwan, NV, telah menghidupkan kompor sebelum ia mandi. Sementara Iwan dan Tasya sedang tidur di dalam kios. Tidak lama kemudian seorang pedagang memberitahu Iwan bahwa ada kobaran api. Iwan pun berusaha memadamkannya namun tidak berhasil.

"Namun api tidak padam, melainkan api menjadi lebih besar dan membakar barang-barang kios dan bangunan yang berbahan kayu. Pada saat terjadi kebakaran kondisi cuaca sangat terik, dan angin cukup kencang, sehingga api dapat dengan cepat membakar kios-kios lainnya," ungkap Guntur.

Para pedagang tidak dapat menyelamatkan barang-barang yang ada di kios. Masing-masing pemilik kios berlari menyelamatkan diri dan sebagian berusaha memadamkan api dengan ember dan alat lainnya, namun api telah membesar.

Sekitar pukul 13.30 WIB Iwan membawa korban (anaknya) ke puskesmas pembantu untuk mendapatkan perawatan medis. Ketika diperiksa, Tasya ternyata sudah meninggal dengan luka bakar di sekujur tubuh.

Petugas pemadam kebakaran dari PT Chevron Pasific Indonesia dan Pemerintah Kabupaten Bengkalis tiba di lokasi sekitar pukul 13.30 WIB dan api baru bisa dipadamkan sekitar pukul 15.30 WIB.

"Dalam peristiwa kebakaran tersebut kerugian materil belum dapat ditaksir," tambah kabid humas.

Kepala Polisi Sektor Mandau Kompol Ricky Ricardo sudah mendatangi Puskesmas Pembantu Desa Batin Sobanga melihat kondisi korban menagalami luka bakar. Dia juga mengecek langsung kondisi di lapangan dan benar terdapat tujuh kios dan satu unit ruko telah hangus terbakar.

Pewarta: Bayu Agustari Adha
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017