Chicago (ANTARA News) - Kontrak emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange naik lagi pada Senin (Selasa pagi WIB), untuk sesi keempat berturut-turut, karena dolar AS terus melemah.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni naik 2,3 dolar AS atau 0,19 persen menjadi menetap di 1.230 dolar AS per ounce.

Melemahnya dolar menyebabkan kenaikan pada emas karena Indeks Dolar AS turun 0,26 persen menjadi 98,875 pada pukul 18.06 GMT.

Indeks tersebut merupakan ukuran dolar terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya. Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar turun, emas berjangka akan naik.

Logam mulia mendapat dukungan tambahan dari masalah geopolitik, seperti situasi yang tidak stabil dan masa depan yang tidak pasti di Semenanjung Korea, serangan siber baru-baru ini di seluruh dunia, kata beberapa analis.

Barometer manufaktur wilayah New York juga berkontribusi terhadap kenaikan emas, karena rilis pada Senin (15/5) oleh Federal Reserve Bank of New York.

Menurut survei manufaktur Empire State (Negara Bagian New York), indeks kondisi bisnis umum turun enam poin menjadi -1 pada Mei, pertama kali berada di wilayah negatif sejak Presiden Donald Trump menjabat.

Namun, kenaikan emas berjangka tertahan, karena Dow Jones Industrial Average AS naik tajam sebesar 90,56 poin atau 0,43 persen pada pukul 18.16 GMT. Analis mencatat bahwa ketika ekuitas mendapat keuntungan, logam mulia biasanya jatuh.

Perak untuk pengiriman Juli naik 20,1 sen atau 1,23 persen ditutup pada 16,603 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik 11,2 dolar AS atau 1,22 persen menjadi 928,70 dolar AS per ounce, demikian Xinhua melaporkan.

(UU.A026)


Baca juga: (Pelemahan dolar AS dorong emas berjangka naik)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017