Hal ini disampaikan oleh pelatih timnas bola basket Indonesia Wahyu Widayat Jati ketika dihubungi dari Jakarta, Selasa. Menurut Cacing, sapaan akrab Wahyu, Arki dan Jamarr tinggal menunggu persetujuan Federasi Bola Basket Internasional (FIBA).
"Surat dari Asosiasi Bola Basket Amerika Serikat atau USAB sudah selesai. Tinggal menunggu keputusan FIBA," ujar Cacing.
Adapun permasalahan Arki dan Jamarr di Kejuaraan SEABA 2017 adalah terkait dokumen.
Cacing sempat menyebut beberapa waktu lalu, izin bermain small forward dan big man itu terganjal karena tidak lahir di Indonesia.
Arki, meski berwarga negara Indonesia, lahir di New York, Amerika Serikat. Sementara Jamarr adalah pebola basket naturalisasi yang lahir di New Jersey, Amerika Serikat.
Tidak tampilnya dua nama tersebut membuat Indonesia hanya menurunkan sembilan orang pada empat pertandingan awal Kejuaraan SEABA 2017, yang seluruhnya dimenangkan tim Garuda.
Timnas Indonesia sendiri hanya membawa 11 pemain di Kejuaraan SEABA 2017, yang diikuti oleh tujuh negara yaitu Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Myanmar, Filipina dan Vietnam, dari 12 nama direncanakan sebelumnya.
Sebelum berangkat ke Filipina, dua punggawa Pelita Jaya EMP Jakarta Ponsianus "Koming" Nyoman Indrawan dan Adhi Pratama mengundurkan diri dari tim. Keberadaan mereka kemudian digantikan oleh pemain CLS Knights Surabaya Firman Nugroho.
Koming memutuskan untuk mundur dari semua kegiatan timnas karena alasan keluarga. Sementara Adhi hanya absen di Kejuaraan SEABA 2017 demi fokus menyembuhkan cederanya. Big man Pelita Jaya ini masih masuk skuat yang dipersiapkan untuk SEA Games 2017 di Malaysia.
Sebagai informasi, Indonesia sudah menang empat kali di Kejuaraan SEABA 2017, masing-masing dari Singapura, Malaysia, Thailand dan Vietnam. Hasil tersebut membuat Indonesia memimpin klasemen sementara dengan delapan poin.
Berikutnya, Indonesia akan berhadapan dengan Myanmar pada Rabu (17/5).
Pewarta: Michael S
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017
