Jakarta (ANTARA News) - Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta bekerjasama dengan Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) serta dua lembaga ilmu pengetahuan Belanda menggelar "Open Science Meeting" (OSM) atau Pertemuan Ilmu Pengetahuan Terbuka ke- 8 di Yogyakarta pada 15-17 Mei 2017.

Keterangan yang diperoleh dari UGM di Jakarta, Selasa menyebutkan, dua lembaga Belanda tersebut adalah "The Royal Netherlands Academy of Arts and Sciences" (KNAW) atau Akademi Seni dan Ilmu Pengetahuan Kerajaaan Belanda dan "The Netherlands Organization for Scientific Research" (NWO) atau Organisasi Penelitian Ilmiah Belanda.

Menurut Ketua AIPI, Sangkot Marzuki kerja sama antara Indonesia dan Belanda merupakan salah satu yang paling efektif dalam mempromosikan keunggulan akademis.

"Sejarah kerja sama di antara kedua bangsa ini dapat menjadi dasar dari kerja sama di masa mendatang," ujar dia dalam acara pembukaan OSM, Senin (15/5) di Balai Senat UGM.

OSM merupakan salah satu pertemuan antara Indonesia dan Belanda yang diadakan setiap tahun dan diikuti oleh perwakilan dari pengusaha, pembuat kebijakan, dosen serta peneliti dari kedua negara.

Sementara itu, anggota Dewan Eksekutif NOW, Wim van den Doel mengatakan Indonesia dan Belanda memiliki sejarah panjang kerja sama dalam bidang penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan.

Hal ini salah satunya dapat dilihat dari peringatan 200 tahun berdirinya Kebun Raya Bogor pada tahun ini. Dalam waktu mendatang, kerja sama di antara kedua negara ini menjadi lebih penting mengingat tantangan global yang sama-sama harus dihadapi kedua negara.

"Banyak masalah yang kita lihat hari ini memiliki karakter yang global. Ada banyak isu yang kita hadapi bersama, baik di Belanda maupun di Indonesia," katanya.

"Dan kita hanya bisa menyelesaikan masalahnya dengan bekerja bersama-sama. Karena itulah kami merasakan perlunya kerja sama lebih lanjut antara Belanda dan Indonesia," kata dia.

OSM 2017 berisi beragam agenda seperti presentasi ilmiah, pidato kunci, pameran produk inovasi, debat publik, lokakarya, presentasi poster, serta sesi pembuatan kebijakan ilmiah.

Mengambil tema "Towards Resilient Society" atau "Menuju Masyarakat Yang Tanggung", pertemuan ini diadakan bertujuan mengumpulkan gagasan dari berbagai kepentingan dalam menciptakan dan mendukung masyarakat yang tangguh.

Tema ini, menurut Rektor UGM, Prof Dwikorita Karnawati sangat sesuai dengan semangat UGM dalam mendorong terciptanya masyarakat Indonesia yang tangguh dan sejahtera.

"Sebuah kebanggaan bagi UGM untuk dapat bekerja sama dengan lembaga yang sangat ternama. Kegiatan ini sesuai dengan semangat UGM yang telah ditetapkan sebagai perguruan tinggi yang menerapkan socioenterpreneurship sehingga semua pilar kegiatan akademik harus didorong demi mewujudkan pembangunan sosial ekonomi masyarakat Indonesia," katanya.

Pewarta: Libertina Widyamurti Ambari
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017