London (ANTARA News) - Menteri Pendidikan Tinggi, Riset, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Gambia, Dr. Badara Alieu Joof, mengadakan bertemuan dengan Dubes RI Dakar, Mansyur Pangeran, yang juga Dubes untuk Gambia bertujuan untuk memperkuat dan mengeksplorasi peluang kerja sama pendidikan antara Gambia dan Indonesia.

Menteri Badara Joof membawa delegasi yang terdiri dari unsur Kementerian Pendidikan Tinggi Gambia, University of The Gambia (UTG) dan lembaga pelatihan Gambia Technical Training Institute (GTTI), demikian Pensosbud KBRI Dakar Diman Prihadi kepada Antara London, Kamis.

Dalam pertemuan, Menteri Badara Joof menyampaikan Pemerintah Gambia sangat mengapresiasi bantuan yang selama ini diberikan Pemri dalam upaya mendukung Gambia membangun sektor pertaniannya. Pemri telah membantu meningkatkan kapasitas petani Gambia melalui Balai Pelatihan Pertanian Agriculture Rural Farmers Training Centre (ARFTC) di Jenoi, Gambia, yang didirikan Pemri tahun 1998.

Menteri Badara Joof memandang kemajuan pembangunan yang dimiliki Indonesia itu menyebutkan "Indonesia is Gambia's neighbour, although not geographically, but conceptually experienced, politically and economically". Pemerintah Gambia ingin meningkatkan hubungan bilateral dengan Indonesia dalam bidang pendidikan fokus pada empat area, yaitu pertanian, pariwisata, teknologi dan engineering.

Menteri Badara Joof mengatakan Gambia sangat memerlukan bantuan dari Indonesia dalam mengembangkan kapasitas ilmu pengetahuan dan teknologinya khususnya di bidang civil engineering, mechanical dan engineering serta arsitektur.

Di bidang pariwisata, Menteri Badara Joof menyampaikan Gambia tidak ingin terbatas hanya pada obyek wisata resort dalam menunjang sektor pariwisatanya. Oleh karena itu, Gambia sangat membutuhkan asistensi dan expertise dari Indonesia dalam mengeksploitasi potensi pariwisatanya seperti pengembangan eco-tourismyang saat ini sedang populer di Indonesia.

Sejak 2008 hingga 2016, Pemri memberikan beasiswa kepada 18 pelajar Gambia melalui skema beasiswa Darmasiswa dan KNB. Dari 18 pelajar Gambia tersebut, satu orang peserta telah menjadi dosen di University of The Gambia, Gibriel Badjie, yang pada September ini dicalonkan mengikuti World Congress on Indonesianist 2017 yang diadakan di Bali, 4-8 September mendatang.

Joof juga mendorong ditandanganinya Memorandum of Understanding (MoU) antara UTG dengan Universitas Brawijaya (UB) sebagai tindak lanjut dari pertemuan antara Dubes RI Dakar, UB dan UTG di KBRI Dakar 21 Mei mendatang.

Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017