Jakarta (ANTARA News) -  Kemarin Presiden Joko Widodo menyatakan akan menindak tegas organisasi anti-Pancasila, Kementerian Komunikasi dan Informatika menyatakan bahwa Indonesia sudah bebas virus ransomware, Oppo memusnahkan ribuan produknya, dan polisi mengungkap pengiriman percakapan bermuatan pornografi yang menyeret nama Firza Husein dan Rizieq Shihab.


Presiden akan "gebug" organisasi anti-Pancasila

Presiden Joko Widodo berjanji akan bertindak tegas secara hukum kepada kelompok-kelompok dan organisasi yang bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945 dalam pertemuan dengan para pemimpin redaksi media nasional di Jakarta, Rabu.

Dia meminta Kepala Polri bertindak tegas sesuai hukum jika ada pihak-pihak yang memecah belah masyarakat, mengancam negara dengan paham yang bertentangan dengan hukum, dasar negara, termasuk gerakan PKI.

Indonesia sudah bebas "ransomware WannaCry"

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyatakan bahwa Indonesia sudah bebas dari virus ransomware WannaCry, yang sebelumnya menginfeksi setidaknya 200 ribu komputer di seluruh dunia.

"Boleh dikatakan hari ini sudah tidak ada isu lagi mengenai WannaCry, tidak hanya di Indonesia tapi juga di seluruh dunia," katanya di sela Asia Pacific Satellite Communications System International Conference (APSAT) 2017 di Jakarta.


Saksi ungkap pengiriman percakapan Firza-Rizieq

Berdasarkan keterangan para saksi, penyidik Polda Metro Jaya menduga tersangka Firza Husein (FH) mengirimkan percakapan dan foto melalui telepon seluler kepada pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab (HRS).

"Saksi ahli berpendapat ada dua hubungan transmisi dari dua telepon selular milik FH dan HRS," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono di Jakarta, Rabu.

Perkembangan penanganan kasus penyerangan Novel Baswedan


Kepala Polri Jenderal Pol Tito Karnavian menegaskan bahwa kepolisian telah melakukan banyak upaya untuk mengungkap kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan.

"Bukan kita berhenti. Selama satu bulan, lima orang sudah diamankan," katanya usai memberikan penghargaan kepada personel berprestasi di Markas Polda Sumatera Utara di Medan.

Oppo musnahkan 23.000 perangkat

Oppo Indonesia memusnahkan 23.000 telepon pintar dengan kualitas di bawah standar yang terakumulasi dari tahun 2013 hingga 2016 di fasilitas PT Prasadha Pamunah Limbah Industri di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat.

"Kami hanya mempersembahkan produk yang telah melalui proses jaminan kualitas yang ketat kepada konsumen, bukan produk rekondisi," kata Media Engagement Oppo Indonesia Aryo Meidianto di Bogor.

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017