Saat Sabtu-Minggu pengunjung bisa mencapai 2.000 orang."
Jayapura (ANTARA News) - Jumlah pengunjung Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw, Kota Jayapura, meningkat drastis semenjak diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 9 Mei 2017, kata Kepala Biro Pengelola Perbatasan dan Kerjasama Luar Negeri Provinsi Papua Suzana Wanggai.

"Kunjungan ke PLBN Skouw sekarang sangat tinggi. Jadi, sekarang kami cukup kewalahan, terutama petugas-petugas di dalam, dan kami sebagai pengelola perbatasan. Kami sudah rapatkan untuk mengambil langkah ke depan," ujarnya di Jayapura, Kamis.

Ia pun membandingkan bahwa sebelum diresmikan Presiden Jokowi, maka PLBN Skouw hanya ramai saat hari pasar pada Selasa dan Kamis, Mayoritas pengunjung dari Papua Nugini yang ingin berbelanja di perbatasan.

"Sebelumnya, PLBN Skouw hanya ramai saat hari pasar, tetapi sekarang akhir minggu jumlah pengunjungnya luar biasa. Hari biasa saja sudah ramai. Saat Sabtu-Minggu pengunjung bisa mencapai 2.000 orang. Sebelumnya paling ramai 800 orang," katanya.

Suzana menilai kini setiap orang yang datang ke Jayapura ingin mengunjungi PLBN Skouw karena bangunannya megah dan layak menjadi tempat tujuan (destinasi) wisata baru.

"PLBN Skouw sudah menjadi destinasi wisata untuk Kota Jayapura, karena pengunjungnya bukan hanya dari Jayapura, tetapi dari luar yang datang ke Jayapura pasti ingin ke perbatasan," ujarnya.

Dia pun mengakui bahwa awalnya tidak memprediksi jumlah pengunjung PLBN Skouw bakal meningkat drastis, sehingga pihaknya akan segera menambah fasilitas umum, seperti areal parkir dan pusat kuliner.

"Tentu perlu ada penambahan fasilitas, seperti areal parkir dan itu akan dibangun pada tahap kedua tahun ini. Kemarin kita tidak mengantisipasi antusias masyarakat seperti ini, jadi tahun ini kami akan membangun areal parkir yang cukup untuk bisa mengakomodir semua," demikian Suzana.

Baca juga: (Presiden resmikan pos perbatasan RI-PNG di Skouw)

Baca juga: (Presiden berharap PLBN Skouw tingkatkan perekonomian Jayapura)

Pewarta: Dhias Suwandi
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017