Jakarta (ANTARA News) - Panasonic Gobel merambah bisnis teknologi informasi (TI) medis untuk memenuhi kebutuhan layanan kesehatan yang efektif, efisien, berkualitas, dan aman, di tengah peningkatan jumlah pasien di Indonesia setelah berdirinya BPJS Kesehatan.

Hal itu ditandai dengan penandatanganan penunjukan resmi anak usaha Panasonic Gobel, PT Gobel Darma Nusantara (GDN) sebagai distributor Medicom, produk/jasa Panasonic Health Care Co Ltd, di Jakarta, Kamis.

"Ini untuk pertama kalinya, sistem TI Medis Panasonic dibawa ke luar Jepang," kata Presdir GDN Tadaharu Taguchi.

Ia bersama mitra lokal PT Indo Medika Utama (IMU) dibawah pimpinan Gabriel Sudarman melihat peluang pasar sistem TI Medis cukup besar, mengingat proses layanan kesehatan mulai dari pendaftaran, hingga pencatatan medis masih dilakukan secara manual.

Padahal jumlah pasien di rumah-rumah sakit cenderung meningkat setelah berlaku BPJS Kesehatan pada 2014.

Gabriel mencontohkan sejumlah rumah sakit pemerintah pusat maupun daerah mengalami peningkatan jumlah pasien sejak 2014. RSCM, misalnya, jumlah pasien melonjak dari 100-200 orang/hari menjadi 3000 orang/hari, RSUD Tarakan Jakarta dan RSUD Koja juga naik hingga sekitar 1.500 pasien/hari.

"Hampir semua rumah sakit pemerintah dan daerah mengalami lonjakan jumlah pasien," katanya.

Hal itu membuat banyak rumah sakit, khususnya milik pemerintah, mengalami antrian panjang saat proses pendaftaran pasien.

Kehadiran sistem TI Medis yang dikembangkan Panasonic Healt Care sejak 1999 diyakini mampu membuat layanan kesehatan lebih efisien dan berkualitas, rumah sakit, klinik, apotek, laboratorium, penyedia asuransi kesehatan, institusi pemerintah, hingga layanan kesehatan pribadi.

"Medicom menjadi merek nomor satu di Jepang untuk sistem TI medis," kata Presdir dan CEO Panasonic Health Care (PHC) Hidehito Kotani.

Pada tahap awal, Panasonic Gobel melalui GDN akan memperkenalkan sistem antrian dan registrasi pasien yang dirancang khusus untuk Indonesia. Tahap berikutnya, akan dikembangkan sistem IT medis lainnya seperti e-rekaman medis (EMR System) untuk rumah sakit dan sistem informasi untuk apotek.

Sebelumnya Panasonic Gobel melalui PT Panasonic Healthcare Indonesia (PHCI) telah mengembangkan industri alat kesehatan di Bekasi, Jawa Barat.

Perusahaan itu adalah hasil joint venture antara Panasonic Healthcare Co. Ltd. dan PT Gobel International, dengan nilai investasi 29,6 juta dolar AS.

Produk awal berupa berupa Alat Bantu Dengar dan dilanjutkan dengan produksi monitor medis (Medical LCD Monitor - 2D/3D) untuk endoskopi dan operasi, dan kamera gigi (Dental Intraoral Camera). Kini produksi berkembang ke alat kesehatan lainnya, seperti alat ukur gula darah dan inkubator untuk penelitian.

Komisaris Utama PT Panasonic Gobel Indonesi (PGI) Rachmat Gobel berharap kehadiran sistem TI medis Panasonic mampu membantu meningkatkan kualitas tidak kesehatan masyarakat, tapi juga peningkatan investasi.

"Sebagai utusan pemerintah saya akan mendorong perusahaan-perusahaan Jepang untuk terus investasi di Indonesia, karena mereka tidak hanya memcari keuntungan tapi membangun sumber daya manusia sesuai prinsip Itozukuri," kata Rachmat yang juga Utusan Khusus Presiden di Jepang untuk Bidang Investasi.

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2017