Jakarta (ANTARA News) - Bakal calon gubernur, Marwan Jafar berkomitmen memperjuangkan nasib pondok pesantren dan madrasah di Jawa Tengah agar mendapat perhatian serius melalui anggaran yang diperoleh dari uang negara.  Diakuinya, perhatian pemerintah terhadap lembaga pendidikan keagamaan tersebut belum maksimal.

Padahal, lanjut Marwan, sejarah mencatat madrasah dan pondok pesantren sangat berperan dalam pendidikan Islam di masa penjajahan. Apalagi, para santri turut serta membantu perjuangan Indonesia melawan penjanjah

"Harus dicatat, sebelum Indonesia merdeka, pondok pesantren sudah lebih dulu ada. Para kiai pimpinan pondok pesantren sudah berjuang agar Indonesia merdeka," kata Marwan dalam sambutannya pada Haflah Akhirussanah, Pondok Pesantren Mislakhul Muta’alimin, di Karangayar, Kecamatan Warungpring, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Sabtu (20/5).

Dalam keterangan persnya, Marwan menyatakan, pondok pesantren bukan hanya memberi kontribusi dalam pembinaan moral dan spiritual bagi bangsa, tetapi sekaligus menjadi benteng pertahanan akidah Ahlussunnah Wal Jamaah yang mampu menjadi penyokong utama Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Itu sebabnya, Marwan melalui PKB berjuang mendorong Rancangan Undang-undang (RUU) pendidikan pesantren dan madrasah supaya disahkan menjadi UU. "Ini merupakan langkah PKB memperjuangkan pengembangan pesantren di Indonesia. Kita semua yang memiliki latar belakang santri, berkomitmen untuk memperjuangkan nasib pondok pesantren dan madrasah," katanya.

Marwan membeberkan saat ini jumlah pondok pesantren  di Indonesia sangat banyak. Jumlah madrasah tingkat kanak-kanak, ibtidaiyah, tsanawiyah, dan aliyah 76.551 buah. Sebanyak 94,93 persen dari jumlah itu dikelola masyarakat dan sisanya oleh pemerintah.

Sementara jumlah Pondok pesantren di Indonesia sebanyak 27.230 buah. Keseluruhannya dikelola oleh masyarakat, tanpa ada campur tangan pemerintah. Dengan adanya RUU pondok pesantren dan madrasah ini diharapkan bisa menyapa kebutuhan madrasah dan pesantren.

"Negara harus hadir dalam pengembangan pesantren dan madrasah," katanya.

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017