Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perhubungan menyatakan 187 penumpang kapal KM Mutiara Sentosa 1 dengan rute pelayaran Surabaya-Balikpapan yang terbakar pada Jumat (19/5) pukul 16.00 WIB di perairan Masalembu, Jawa Timur, telah dievakuasi dengan selamat.

Melalui keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu, Direktur Jenderal Perhubungan Laut A Tonny Budiono mengatakan 187 penumpang termasuk anak buah kapal (ABK) telah dievakuasi dengan selamat dan penumpang terluka telah dirujuk ke Puskesmas Masalembu.

"Hingga saat ini 187 orang penumpang termasuk Anak Buah Kapal (ABK) telah dievakuasi dengan selamat. Bagi para penumpang terluka yang telah dievakuasi dirujuk ke Puskesmas Masalembu dan yang tidak mengalami luka ditempatkan di terminal penumpang Masalembu," kata Tonny.

Dalam proses evakuasi penumpang kapal KM. Mutiara Sentosa, I telah dikerahkan Kapal Patroli PLP, UPP Masalembo, kapal Basarnas dari Surabaya dan Lantamal V. Selain itu, MV Meratus Makassar yang berada sekitar 8 mil dari lokasi kejadian juga membantu evakuasi penumpang.

Tonny menambahkan selain kapal-kapal tersebut, kapal KMP Dharma Kartika 9, kapal Tug Boat Asmarina 9 dan kapal Tongkang Asmarina 12 serta 8 kapal nelayan juga turut membantu evakuasi para penumpang KM. Mutiara Sentosa 1.

"Saat itu tinggi gelombang sekitar 1 - 1,5 m sehingga memerlukan waktu untuk mengevakuasi para penumpang kapal," kata Tonny.

Ia menyebutkan proses evakuasi penumpang hanya dapat dilakukan melalui bagian belakang kapal karena bagian depan kapal mengalami kebakaran.

Penumpang kapal KM. Mutiara Sentosa 1 yang telah berhasil dievakuasi menuturkan bahwa kebakaran terjadi di dek mobil. Semprotan air juga berfungsi baik, namun tidak mampu memadamkan api sehingga api semakin membesar dan memaksa nakhoda meminta para penumpang untuk meninggalkan kapal.

Saat ini kapal KM. Mutiara Sentosa 1 telah dikandaskan pada lokasi dangkal pada Jumat pukul 23.00 WIB semalam dan kapal telah ditinggalkan oleh kru kapal.

Dengan adanya kejadian ini, Tonny menyatakan keprihatinannya karena masih terulangnya kejadian terbakar kapal penumpang di perairan Indonesia.

Berbagai upaya dalam peningkatan keselamatan pelayaran telah dilakukan seperti melakukan uji petik kelaiklautan kapal oleh tim marine inspector Ditjen Hubla yang dilakukan secara berkala terutama menjelang angkutan laut Lebaran yang telah dimulai dari tanggal 17 April sampai 30 Juni 2017.

Ia berharap agar faktor keselamatan pelayaran harus benar-benar dilaksanakan oleh semua pihak baik regulator, operator maupun pengguna jasa transportasi laut.

"Kejadian terbakarnya kapal KM Mutiara Sentosa 1 tersebut menandakan belum sepenuhnya pelaksanaan aturan keselamatan pelayaran dijalankan dengan sungguh-sungguh," kata dia.

(T.M053/A029)

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017