Jakarta (ANTARA News) - Komite Olimpiade Indonesia (KOI) mengharapkan peningkatan prestasi atlet-atlet Merah-Putih selepas keikutsertaan dalam Islamic Solidarity Games 2017 di Baku, Azerbaijan, pada 12-22 Mei.

"Kami meminta para atlet untuk terus bersemangat demi prestasi yang lebih baik karena tiga bulan berikutnya kita akan mengikuti SEA Games 2017," kata Komite Eksekutif KOI Helen Sarita de Lima ketika menyambut para atlet di Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten, dalam keterangan tertulis Satlak Prima yang diterima Antara di Jakarta, Sabtu.

KOI juga mengapresiasi perolehan tiga medali emas dan empat medali perak atlet-atlet cabang angkat besi dalam Islamic Solidarity Games IV itu.

Manajer tim angkat besi Indonesia Alamsyah Wijaya mengatakan pencapaian atlet-atlet nasional dalam ISG 2017 telah sesuai target yang ditetapkan Persatuan Angkat Besi dan Binaraga Seluruh Indonesia (PABBSI).

"Kami memposisikan Islamic Solidarity Games ini sebagai ajang uji coba menuju SEA Games di Kuala Lumpur, Malaysia," kata Alamsyah.

Tiga medali emas itu masing-masing dipersembahkan Wijoyo Surahmat pada kelas 56 kilogram, Eko Yuli Irawan pada kelas 62 kilogram, dan Sri Wahyuni Agustiani pada kelas 48 kilogram.

Sementara, empat medali perak masing-masing dipersembahkan oleh Muhamad Furqon kelas 56 kilogram, Nurul Akmal pada kelas +90 kilogram, Dewi Safitri pada kelas 53 kilogram, dan Acchedya Jagaddhita pada kelas 58 kilogram.

Kontingen Indonesia, hingga Sabtu malam waktu Indonesia barat, menempati peringkat kedelapan dengan perolehan enam medali emas, 29 medali perak, dan 20 medali perunggu. Sedangkan kontingen tuan rumah Azerbaijan menempati peringkat pertama dengan 65 medali emas, 37 medali perak, dan 28 medali perunggu.

(T.I026/T013)

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017