Kediri (ANTARA News) - Ribuan anggota Gerakan Pemuda (GP) Ansor-Barisan Ansor Serbaguna (Banser) mengikuti apel kebangsaan yang digelar di lapangan Pondok Pesantren Lirboyo, Kota Kediri, Jawa Timur.

Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas mengemukakan kegiatan ini sengaja dilakukan, salah satunya untuk mengingatkan kesetiaan pada NKRI.

"Kesetiaan pada NKRI tidak bisa ditawar dengan apapun. NKRI ini didirikan salah satunya oleh para kiai, yang juga pendiri jamiah Nahdlatul Ulama," katanya dalam apel kebangsaan, memeringati Hari Lahir ke-83 GP Ansor, Sabtu sore.

Ia mengatakan, jika saat ini ada sekelompok orang yang mencoba mengubah NKRI yang didirkan para kiai ini, yang bertekad mendirikan kilafah Islamiyah sama saja dengan menginjak harga diri Indonesia.

Yaqut sangat menyesalkan sikap yang dilakukan oleh sekelompok orang yang ingin mengubah negara ini menjadi bentuk negara lain.

Untuk itu, ia pun meminta seluruh anggota GP Ansor-Banser juga ikut bertindak demi mempertahankan NKRI. Salah satu caranya, dengan lapor ke aparat.

"Apapun langkah harus terukur. Tidak ada dalam sejarah banser melakukan tindakan yang melawan kelompok anti NKRI di luar koridor hukum, jadi tetap mematuhi hukum dan jika ada yang ingin mengganti lapor ke aparat," tegasnya.

Sementara itu, Wakil Rais Syuriah PW Nahdlatul Ulama Jatim KH Anwar Iskandar mengatakan GP Ansor-Banser merupakan kader masa depan yang disiapkan demi membela agama, negara dan menjadi benteng moral bangsa.

"Mereka akan menjadi kekuatan untuk menjagaga agama, NKRI dan menjaga moral bangsa, agar tidak terjebak di dalam kekosongan nilai," ujar Gus War, sapaan akrabnya.

Pengasuh PP Al-Amin Kota Kediri ini menambahkan NU sejak dulu sampai sekarang juga tetap konsisten bahwa negara ini negara bangsa, bukan negara agama dengan dasarnya Pancasila bukan yang lain.

"Barangsiapa yang ingin mengganggu atau mengubah itu semua tentu NU tidak berada di sana. Jika urusan bertindak itu urusan penegak hukum dan kami hanya berada sebagai satu kekuatan untuk Amar makruf nahi munkar," katanya.

Ia pun tidak setuju jika banser melakukan tindakan, bertindak sendiri. Jika dinilai tidak benar menurut agama, negara, ia meminta agar lapor ke aparat penegak hukum.

"Tantangan saat ini ada radikalisme, liberalisme, komunisme, narkoba itu semua harus diwasapadai. Kami tidak ingin generasi muda jadi korban di masa akan datang," ujar Gus War.

Dalam acara tersebut, selain dihadiri Kapolda Jatim, juga jajaran pejabat di bawahnya, pimpinan PP GP Ansor, Wali Kota Kediri, pengasuh PP Lirboyo, Kediri, serta sejumlah tamu undangan lainnya. Kegiatan apel kebangsaan itu diikuti ribuan anggota GP Ansor serta Banser se-Jatim.

(T.KR-DHS/T007)

Pewarta: Destyan Hendri Sujarwoko/Asmaul Chusna
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017