Jakarta (ANTARA News) - Bintang NBA yang bermain sebagai center Oklahoma City Thunder, Enes Kanter, sempat tertahan beberapa jam di bandara Rumania, Sabtu pekan lalu, setelah otoritas bandara di Rumania mendapati paspornya telah dicabut oleh negara asalnya, Turki, gara-gara memiliki pandangan politik yang berseberangan dengan Presiden Recep Tayyip Erdogan.

Dia tiba di Rumania dalam perjalanan transit menuju Amerika Serikat dari Jakarta, Indonesia. Dia berada di Jakarta selama dua hari dalam kerangka misi Enes Kanter Light Foundation untuk membantu perkembangan anak-anak di seluruh dunia melalui pendidikan, pengentasan kemiskinan dan keharmonisan sosial.

Selama di Jakarta, pebasket berkebangsaan Turki yang lahir di Zurich, Swiss 20 Mei 1992 itu, mengunjungi Masjid Istiqlal, menyalurkan bantuan ke yayasan-yayasan dan memberikan klinik pelatihan kepada Akademi Bola Basket Indonesia (IBA) dan Sekolah Kharisma Bangsa.

Sabtu, Kanter terbang dari Jakarta, menuju Amerika Serikat, dan transit di Rumania, dengan membawa paspor Turki. Paspornya kini memudian diperiksa otoritas Rumania dan kemudian ditahan setelah Kedubes Turki menyatakan bahwa paspor sang bintang NBA telah dicabut pemerintah Turki.

Tapi otoritas Rumania akhirnya membolehkan dia melanjutkan terbang dan lalu terbang menuju London untuk kemudian tiba kembali di Amerika Serikat, Minggu pagi waktu setempat atau Minggu malam WIB kemarin.

Kepada ESPN, agennya, Hilmi Cilnar, menyatakan Kanter akan menggelar jumpa pers hari ini di New York.

"All good baby!" cuit Kanter dalam Twitter, dan melanjutkan, "Akan memberikan konferensi pers besok di New York. Ada banyak hal yang harus disampaikan dengan banyak cerita gila. Siap-siaplah!!! Ohhh Yeeahhh."

Kanter memposting foto dirinya bersama dengan satpam bandara Rumania setelah memposting video di Twitter dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Turki di mana di menyebut Erdogan "Hitler di abad kita."

"Mereka (otoritas Rumania) mengatakan bahwa mereka membatalkan paspor saya karena (ada perintah dari) kedutaan besar Turki. Mereka menahan kami selama beberapa jam di sini. Anda tahu, alasan di balik ini adalah tentu saja karena pandangan politik saya. Dan orang yang melakukan ini adalah Recep Tayyip Erdogan, presiden Turki."

Menurut media massa Turki, Kanter adalah pendukung ulama kharismatis Fethullah Gulen yang kini tinggal di pengasingan di Pennsylvania, AS.  Ulama ini adalah mantan sekutu Erdogan yang berubah dianggap musuh utama Erdogan dan bahkan disebut sebagai dalang kudeta gagal tahun lalu.

Kritik keras yang acap dilontarkan Kanter kepada Erdogan telah menyebabkan ketegangan di negaranya.

Pekan lalu Erdogan mengunjungi Washington D.C. untuk bertemu Presiden Donald Trump di Gedung Putih. Di sana, pasukan pengamanan Erdogan baku hantam dengan demonstran anti-Erdogan di depan rumah duta besar Turki di AS.

"Dia menyerang orang-orang di Washington. Dia jahat. Dia jahat. Dia diktator. Dan dia Hitler-nya zaman kita," kata Kanter, dalam pesan video. "Saya akan terus memposting kalian, doakan kami, dan saya akan bilang pada kalian apa yang sebenarnya sedang terjadi."

Kanter punya rata-rata poin 14,3 dan rata-rata rebound 6,7 dalam 72 kali bertanding musim ini bersama Oklahoma City Thunder.


Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017