Bogor (ANTARA News) - Pimpinan monarki Swedia, Raja Carl XVI Gustaf, terkenal memiliki kepedulian tinggi terhadap lingkungan, di sela-sela kunjungannya ke pusat penelitian kehutanan internasional CIFOR, Senin petang, ia menanam pohon.

Kali ini, dia menanam pohon kayu besi(Eusideroxilon swageri), di Kantor CIFOR, bersama anggota pramuka disaksikan Ratu Sylvia, Menteri Infrastruktur Swedia, Anna Johansson, dan sejumlah pejabat CIFOR.

Direktur General CIFOR, Peter Holmgren, mengatakan, pohon kayu besi alias ulin merupakan pohon endemik Indonesia, tumbuh di dataran rendah, di kawasan hutan dengan curah hujan yang tinggi yakni 2.500-4.000 mm per tahun.

"Ulin tumbuh relatif lambat, mirip pohon cemara di utara Swedia," katanya. Dari seluruh wilayah Swedia seluas 588.447 kilometer persegi di kawasan Skandinavia, hanya 10 persen yang dihuni penduduk.


Saat menanam pohon, Raja Carl XVI Gustaf mengajak anggota pramuka SD Negeri Babakan Dramaga Tiga untuk ikut membantu menanam dengan menyiram tanah bekas timbuhan liang pohon.

Ia juga tidak segan-segan mengarahkan anggota Siaga Pramuka agar menyiram sekeliling pohon, dan mengajarkan cara menyiram yang benar. 

Dia memang seorang tokoh kepanduan Swedia dan dunia. Pada 2012, dia pernah hadir di Indonesia dalam kunjungan tidak resmi soal kepanduan.

Usai menyiram pohon kayu besi, Raja Carl XVI Gustaf juga menyempatkan diri menyapa anggota Pramuka yang hadir mendampingi dia.

Setelah menanam pohon kayu besi itu, pasangan utama Kerajaan Swedia ini menghadiri Seminar Internasional mengenai hutan dan keberlanjutan sumberdaya alam.

Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017