Riyadh, Saudri Arabia (ANTARA News) - Negara-negara mayoritas Muslim harus memimpin dalam memerangi radikalisasi, kata Presiden A.S. Donald Trump dalam sebuah pidato kepada para pemimpin dari 55 negara Muslim di Arab Saudi pada Minggu.

Dia juga mengatakan bahwa negara-negara Arab telah menjadi korban "kekerasan fanatik" serta terdapat sebuah bencana kemanusiaan dan keamanan yang menyebar di wilayah ini.

Trump, yang menimbulkan kontroversi dengan dorongannya untuk melarang banyak warga dari negara-negara Muslim untuk memasuki wilayah Amerika Serikat, menggambarkan pertarungan melawan terorisme sebagai pertempuran antara yang baik dan yang jahat daripada benturan peradaban.

"Amerika siap untuk berdiri bersama dalam usaha perlawanan kelompok radikal demi kepentingan dan keamanan bersama. Namun negara-negara Timur Tengah tidak dapat menunggu kekuatan Amerika untuk menghancurkan para musuh tersebut untuk mereka," kata Trump kepada pemimpin dari 55 negara mayoritas Muslim yang mewakili lebih dari satu miliar orang.

"Negara-negara Timur Tengah harus memutuskan seperti apa masa depan yang mereka inginkan untuk diri mereka sendiri, untuk negara mereka dan untuk keluarga dan anak-anak mereka," katanya.

"Ini adalah pilihan antara dua masa depan dan pilihannya tidak dapat ditentukan oleh Amerika. Masa depan yang lebih baik hanya mungkin terwujud jika negara anda mengusir para teroris dan ekstremis," ujarnya.

"Usir mereka! usir mereka dari tempat ibadah Anda. Usir mereka dari komunitas Anda. Usir mereka dari tempat suci Anda dan usir mereka keluar dari bumi ini," katanya.

"Terorisme telah menyebar ke seluruh dunia, namun jalan menuju kedamaian dimulai di sini, di tanah kuno ini, di tempat suci ini," katanya di Arab Saudi, pemberhentian pertama dalam rangkaian perjalanan sembilan harinya yang juga mencakup Israel, Italia dan Belgia.

Pidato di aula berlapis emas dengan dihiasi lampu gantung itu merupakan bagian dari upaya mereka untuk mendefinisikan kembali hubungannya dengan dunia Muslim setelah Trump sering menyerang kaum Muslim dalam kampanyenya tahun lalu dan mencoba untuk melarang banyak dari mereka memasuki wilayah AS.

Trump menerima sambutan hangat dari para pemimpin Arab, selain membuat retorika kampanyenya tentang umat Muslim ia juga memusatkan perhatian pada keinginannya untuk menindak pengaruh Iran di wilayah tersebut, sebuah komitmen yang mereka inginkan sejak pemerintahan Obama, demikian Reuters melaporkan.

(Uu.Aulia/KR-AMQ/a032)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017