Bogor (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia telah membahas mengenai upaya yang dilakukan untuk fokus menjaga ekonomi tetap inklusif dalam mempertahankan peringkat investasi yang telah diraih.

"Dengan upgrade ini, maka sekarang banyak investor dan juga dalam hal ini bilateral yang menganggap Indonesia adalah tempat yang sangat positif untuk melakukan investasi," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani usai menghadiri rapat terbatas terkait Tindak Lanjut KTT Belt and Road Forum di Istana Kepresidenan Bogor pada Senin sore.

Menurut Sri Mulyani, Presiden Joko Widodo dalam rapat tersebut menekankan bagaimana investasi dalam pembangunan infrastruktur dan industri dapat menciptakan kesempatan kerja bagi masyarakat baik di Pulau Jawa maupun di luar Pulau Jawa untuk membangun Indonesia dari wilayah terpencil.

Menkeu menjelaskan hal tersebut perlu dilakukan untuk dapat mencapai pertumbuhan ekonomi hingga mendekati 6 persen pada 2017 dan tahun berikutnya.

Sejumlah lembaga pemeringkat memperlihatkan posisi peringkat investasi antara lain S&P yang menilai pengelolaan dan akuntabiitas dalam pengelolaan fiskal telah dianggap transparan dan memenuhi aspek standar akuntansi yang diakui di bidang publik.

"S&P selama lebih dari 5 tahun tidak melakukan upgrade dari Indonesia. Sekarang melakukan upgrade di dalam zona investment grade," kata Sri Mulyani.

Menkeu menjelaskan bahwa dalam sejumlah kunjungan kerja ke luar negeri, Presiden menangkap adanya keinginan yang besar dari negara lain untuk investasi di Indonesia.

Sejumlah negara tersebut menyampaikan minatnya untuk investasi di Tanah Air yang dinilai memiliki pendapatan perkapita tingkat kelas menengah baik dan memiliki keseimbangan antara fondasi ekonomi makro baik fiskal, moneter maupun neraca pembayaran.

Selain itu upaya pembangunan sektor infrastruktur dan industri serta penyiapan SDM juga menjadi nilai positif bagi investor untuk masuk ke Indonesia.

"Itu semua cocok dengan apa yang mereka ingin lihat dan investasikan," kata Menkeu.

Indonesia telah ikut serta dalam tiga pertemuan membahas pembangunan yaitu ADB Annual Meeting di Yokohama yang membahas keinginan pemerintah Jepang dan negara anggota dalam ADB berinvestasi di bidang infrastruktur.

Kemudian "event" kedua, yaitu KTT Belt and Road Forum di Beijing, RRT yang membahas pentingnya pembangunan infrastruktur dari Eropa, Afrika hingga Asia memanfaatkan dana dari RRT dan negara anggota AIIB.

Presiden juga telah menghadiri pertemuan tahunan Islamic Development Bank di Arab Saudi yang menghubungkan "sovereign wealth fund" untuk membangun infrastruktur dan pembangunan manusia.

(T.B019/S023)

Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017