London (ANTARA News) - Surabaya berkomitmen untuk menjalin kerja sama teknis dengan Liverpool yang meliputi bidang smart city, maritim dan ekonomi kreatif kedua kota yang tertuang dalam Letter of Intent (LoI) antara Surabaya-Liverpool.

Hal itu terungkap dalam kunjungan kerja Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, ke Inggris untuk menandatangani Letter of Intent (LoI) antara Surabaya-Liverpool dan berkomitmen untuk melakukan kerja sama teknis antara kedua kota, demikian dijelaskan Pensosbud KBRI London, Dethi Silvidah Gani kepada Antara, Selasa.

Selama kunjungan kerja di Inggris dari tanggal 16 sampai 19 Mei lalu, Wali Kota Surabaya Risma didampingi Koordinator Fungsi Ekonomi KBRI London, Vitto Tahar juga melakukan pertemuan dengan sejumlah kalangan usaha terutama di bidang ekonomi kreatif dan maritim dan ia juga berpartisipasi dalam peluncuran New Econony Plastics Prize di London.

Penandatanganan Letter of Intent (LOI) mengenai kerja sama Kota Kembar "Sister City" antara kota Surabaya dan Liverpool dilakukan Risma bersama dengan Wali Kota Liverpool, Joe Anderson, 17 Mei lalu.

Joe Anderson dan jajarannya berharap Risma dapat hadir mewakili Indonesia dalam forum bisnis terkemuka di Kota Liverpool, International Business Festival pada tahun 2018. Partisipasi Surabaya pada IBF 2018 diharapkan dapat meningkatkan perhatian kalangan usaha Inggris khususnya dari Liverpool terhadap potensi ekonomi dan bisnis Kota Surabaya.

Pada kesempatan ini, Wali Kota Surabaya juga melakukan kunjungan pada fasilitas pengembanan ekonomi kreatif di Liverpool, Foundation of Art and Creative Technology (FACT) guna mendapatkan penjelasan mengenai pengembangan ekonomi kreatif dan lembaga pendukung bisnis di sektor maritim di Kota Liverpool, Mersey Maritime.

Pada tanggal 18 Mei lalu, Risma menjadi pembicara dalam peluncuran New Plastic Economy Prize di London yang merupakan kerja sama antara lembaga International Sustainability Unit (ISU) dan Ellen MacArthur Foundation dan Eric and Wendy Schmitd Fund for Strategic Innovation.

Lembaga ISU di bawah naungan Yayasan Prince Charities pimpinan Pangeran Charles. New Plastic Economy Prize bertujuan memberikan penghargaan terhadap berbagai kalangan yang menunjukkan inisiatif dan kreativitas dalam melakukan upaya daur ulang dan pendayagunaan sampah plastik yang didukung sejumlah perusahaan multinasional seperti Pepsico, Veolia, Coca Cola dan Unilever.

Risma mengatakan Surabaya secara aktif melakukan proses daur ulang dan memanfaatkan sampah plastik yang menarik perhatian dan mendapatkan sambutan positif dari hadirin atas presentasi terhadap upaya kreatif yang telah menunjukkan hasil yang konkret.

Pangeran Charles berkesempatan hadir dan memberikan sambutan pada acara tersebut dan Wali Kota Surabaya sempat berbincang dan menyampaikan cindera mata kepada Pangeran Charles. Kunjungan Wali Kota Surabaya ke Inggris merupakan hasil kerja sama antara KBRI London, Kedubes Inggris di Jakarta dan British Council.

(T.H-ZG/T013)

Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017