London (ANTARA News) - Aneka produk kerajinan khas Indonesia seperti busana dan selendang batik yang dipamerkan di stand "Wonderful and Remarkable Indonesia" merupakan produk kerajinan yang paling diminati masyarakat Meksiko.

Produk-produk khas Indonesia itu tampil dalam acara festival budaya terbesar di Meksiko, Feria Internacional de las Culturas.

KBRI di Mexico City berpartisipasi pada FICA yang diadakan sejak 20 Mei hingga 4 Juni bersama 94 negara selama 16 hari.  Indonesia mempromosikan aneka produk makanan dan kerajinan khas Indonesia dari diaspora Indonesia di Meksiko dan Dharma Wanita Persatuan, demikian Pensosbud KBRI Mexico Febby Fahrani kepada Antara London, Selasa.

Menurut Dubes Yusra Khan, FICA merupakan melting pot yang mempertemukan beragam budaya mancanegara, termasuk Indonesia yang akan dapat mendekatkan masyarakat Meksiko dengan Indonesia.

Pengunjung stand Indonesia menunjukkan minat dan ketertarikan melihat dan terlihat antusias mencicipi dan membeli aneka makanan siap saji yang disajikan di Stand Indonesia yang didekorasi ala tempat makan di pinggir sawah.

Nasi Bali, Nasi Padang, Nasi Kuning, Lemper, kue Pisang Bolen, kue Nagasari, es Cendol, es Wedang Santan, dan Kopi Luwak, serta aneka makanan kemasan seperti teh kemasan, kecap, permen, dan biskuit produksi Indonesia diperkenalkan selama FICA.


Baca juga: (Batik dan tenun Indonesia merambah San Francisco)


Pedas tapi lezat

Pengunjung menyampaikan cita rasa kuliner Indonesia delicioso atau lezat, usai mencicipi Nasi Bali yang dipromosikan Bali Food Massage, salah satu penyedia jasa katering makanan Indonesia di ibu kota negara Sombrero ini. Demikian pula dengan Nasi Padang Angels Kitchen yang dipuji picante pero rico atau pedas tapi enak, sesuai selera masyarakat Meksiko yang menyukai makanan pedas.

FICA 2017 tidak hanya diisi dengan pameran produk khas mancanegara, tapi juga pertunjukan budaya, baik seni musik dan seni tari di panggung utama serta beragam kegiatan pengenalan budaya, baik pelatihan tari, musik dan melukis, demonstrasi memasak, dan pemutaran film, di berbagai pusat budaya dan museum di pusat kota Mexico City.

Indonesia juga akan mempertunjukkan tarian tradisional yang akan dibawakan Kelompok Pakoeningrat binaan KBRI, musik Angklung dan tari, seperti tari Saman, tari Yapong, tari Anging Mamiri, dan tari Lenong Betawi. Selain itu juga  memberikan pelatihan tari pergaulan Indonesia, yaitu tari Gemu Famire, tari Poco-Poco, dan tari Sajojo di Museum Museo de las Culturas.

FICA merupakan festival budaya internasional diadakan Pemerintah Kota Mexico City sejak tahun 2009. Sebanyak 94 perwakilan negara asing di dan untuk Meksiko Serikat berpartisipasi dalam FICA 2017. Tahun ini, untuk pertama kalinya Pemerintah Kota Mexico City mengadakan kompetisi Negara Tamu Undangan, yang dimenangi Pantai Gading.

Acara FICA 2017 yang dahulu bernama Feria de las Culturas Amigas ini lebih spesial dari penyelenggaraan sebelumnya karena FICA 2017 diadakan di dua lokasi strategis di pusat kota Mexico City, yaitu Zocalo Capitalino dan Plaza Santo Domingo.

Pada upacara pembukaan FICA 2017, Gubernur Mexico City, Miguel Angel Mancera menyampaikan bahwa penyelenggaraan FICA ditujukan untuk memperkenalkan budaya dan tradisi masing-masing negara sahabat yang beragam kepada sekitar 21 juta masyarakat yang mendiami Mexico City dan sekitarnya. Ia optimistis FICA 2017 yang akan ditutup pada tanggal 4 Juni mendatang dikunjungi sekitar empat juta orang, melebihi pengunjung FCA tahun lalu yaitu 3,5 juta orang.


Baca juga: (Industri tenun dan batik kontribusi besar ekonomi nasional)

Baca juga: (Brand Indonesia merambah dunia fashion di London)

Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017