Jakarta (ANTARA News) - Setiap orang memiliki kolagen, salah satu protein penyusun tubuh yang penting dalam menjaga elastisitas dan regenerasi kulit serta rambut. 

Seiring bertambahnya usia, tingkat kolagen yang dihasilkan manusia semakin menurun. 

Kulit yang tadinya elastis mulai mengendur, kerut-kerut pun bermunculan. Kolagen yang juga mengikat otot untuk pergerakan tubuh menipis sehingga kelincahan juga berkurang.

Agar kulit tetap kencang dan awet muda, ada yang memasukkan kolagen langsung ke kulit lewat suntikan atau menyantap makanan yang mengandung kolagen.

Mana yang lebih efektif?

Dermatolog Indrawati Wijaya mengemukakan suntik kolagen memberi hasil yang lebih cepat, namun di sisi lain cara ini bisa menimbulkan alergi bagi orang dengan kulit sensitif.

"Tapi tidak semua orang mau disuntik kolagen," kata Indrawati di sela peluncuran restoran Bijin Nabe di Jakarta, Selasa.

Bila ogah bertemu dengan jarum suntik tapi ingin kulit kembali kenyal seperti masa remaja, kolagen juga bisa disantap.

Misalnya berupa kaldu dari daging dan tulang ayam yang direbus berjam-jam yang mengandung kolagen alami.

Agar bisa berkhasiat untuk kesehatan, asupan kolagen juga harus dibarengi dengan zat lain seperti vitamin A, vitamin C, zat mineral seperti zat besi dan magnesium.

Ini semua berujung pada pola makanan sehat dengan kandungan nutrisi yang lengkap untuk tubuh.

Hasilnya memang tidak secepat suntik kolagen, tapi ini bisa jadi pilihan bila ingin memasukkan kolagen ke dalam tubuh cara alami.

Di sisi lain, ada juga produk kosmetik yang diklaim mengandung kolagen. Menurut Indrawati, kosmetik berisi kolagen yang dioleskan di permukaan kulit punya fungsi yang lebih condong ke arah pelembab.

"Karena struktur kolagennya besar, tidak bisa diserap ke dalam tubuh."

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017