Kepastian tersebut didapatkan setelah Fitriani menumbangkan Mia Blichfeldt di tunggal putri 22-24, 21-15, 21-14, serta Greysia Polii/Apriyani Rahayu yang oleh Kamilla Rytter Juhl/Christina Pedersen
Fitriani yang ditemui selepas pertandingan mengatakan di awal laga dia masih terasa kurang bisa mengimbangi permainan dari Mia dan lepas dalam bermain karena grogi dan tertinggal jauh.
"Karenanya saat masuk gim kedua setelah mendapatkan dorongan semangat dan arahan untuk berusaha menempatkan bola yang sulit dijangkau oleh lawan, dan ternyata berhasil," ujar Fitriani usai laga.
Walaupun berhasil mendapatkan poin tambahan lewat Fitriani, Indonesia harus bisa memenangkan pertandingan terakhir yang mempertemukan Greysia Polii/Apriani Rahayu menghadapi Kamilla Rytter Juhl/Christinna Pedersen dalam dua gim karena jumlah gim yang paling sedikit yang akan memastikan tempat di perempat final.
Akan tetapi keadaan berkata lain, Greysia/Apriyani harus tumbang di tangan Juhl/Pedersen 21-18, 13-21, 21-13, yang artinya di grup 1D Denmark dan India yang berhasil lolos ke putaran perempat final turnamen beregu tersebut.
Manajer tim Indonesia, Susy Susanti memastikan bahwa atlet-atlet juga sudah berjuang maksimal dan tidak terpengaruh dengan hasil Indonesia yang menyerah dari India 1-4.
"Mereka betul-betul tidak terpengaruh dengan hasil kemarin. Tetapi melalui perhitungan poin, kita harus terima kita tersingkir dan gagal masuk ke delapan besar. Asal diketahui seperti inilah permainan tim. Beberapa memang di luar prediksi, banyak hal-hal yang tidak disangka justru bisa terjadi. Anthony bisa menang, tetapi di ganda putra kita kehilangan angka. Korea bisa kalah, tetapi memang itulah permainan tim," kata Susy.
"Atas hasil ini, saya pribadi minta maaf belum bisa memenuhi target dan harapan untuk bisa membawa kembali Piala Sudirman. Tetapi melihat penampilan atlet-atlet kita, walau ada kekurangan, tetapi perjuangan dan semangat yang ditampilkan hari ini, paling tidak bisa membuktikan bahwa Indonesia masih ada," ucap Susy.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017
