Jakarta (ANTARA News) - Arus lalu lintas di depan Terminal Bus Kampung Melayu, tepatnya di Jalan Otto Iskandar Dinata, Jakarta Timur masih tersendat pascaledakan bom di kawasan tersebut pada Rabu (24/5) malam.

Berdasarkan pantauan Antara, Kamis, kemacetan kendaraan mulai terasa di Jalan Jatinegara Timur, sekitar 400 meter dari lokasi.

Kemacetan disebabkan angkutan kota yang banyak menurunkan penumpang di dekat Terminal Kampung Melayu, karena kondisi di dalam terminal masih steril.

Akses masuk ke terminal dijaga ketat petugas kepolisian dan ditutup dengan garis polisi. Warga sekitar masih antusias memperhatikan situasi terkini pascaledakan, meski hanya dari kejauhan.

Aktivitas di terminal otomatis lumpuh sejak Rabu malam karena halte Transjakarta Kampung Melayu, yang dekat dengan lokasi ledakan, juga tidak berfungsi.

Ledakan bom mengakibatkan rusaknya kaca-kaca di halte Transjakarta, serta kaca belakang salah satu mikrolet M01A trayek Kampung Melayu-Pasar Senen.

Sejumlah karangan bunga dukacita dari alumni Akademi Kepolisian dan pejabat kepolisian didirikan di dekat lokasi ledakan.

Presiden Joko Widodo dikabarkan akan meninjau lokasi ledakan bom di Terminal Kampung Melayu hari Kamis malam, setelah kunjungan kerja dari Jawa Timur dan Jawa Tengah.

"Sepertinya mau ke sini kita lihat saja," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono.

Dua ledakan bom yang terjadi pada Rabu malam sekitar pukul 21.00 WIB itu menewaskan lima orang dan melukai 11 orang lainnya.

Tiga korban tewas merupakan anggota kepolisian yakni Brigadir Satu Polisi (Anumerta) Ridho Setiawan, Brigadir Satu Polisi (Anumerta) Taufan Tsunami, dan Brigadir Satu Polisi (Anumerta) Imam Gilang Adinata, sementara dua lainnya merupakan warga sipil yang diduga pelaku bom bunuh diri.

Pewarta: Yashinta DP
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017