Bantul (ANTARA News) - Kepolisian Resor Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan menggelar Operasi Cipta Kondisi di wilayah hukum setempat saat Ramadhan 1438 Hijriah guna memberikan rasa nyaman masyarakat.

Kepala Polres (Kapolres) Bantul AKBP Imam Kabut Sariadi di Bantul, Kamis, mengatakan dalam rangka pengamanan wilayah menghadapi Ramadhan dan Idul Fitri 1438 Hijriah, Polres akan menggelar operasi cipta kondisi dan operasi kemanusian.

"Menghadapi puasa dan Lebaran kita melaksanakan kegiatan operasi kemanusiaan, operasi kemanusiaan itu kita siapkan dua minggu sebelum hari H (Lebaran), kemudian sebelum kegiatan itu kita melaksanakan operasi cipta kondisi," katanya.

Kapolres mengatakan dengan operasi cipta kondisi itu diharapkan mampu untuk meminimalisasikan kejahatan- kejahatan yang sifatnya ringan demi terciptanya kekhusyukan masyarakat yang melaksanakan ibadah khususnya agama Islam dan umat lain.

"Kita melaksanakan kegiatan cipta kondisi, kemudian kita sambung dengan kegiatan untuk operasi kemanusiaan," kata Kapolres Bantul.

Kapolres mengatakan, personel kepolisian yang dilibatkan untuk memperkuat operasi tersebut kurang lebih sekitar 400 anggota berseragam, termasuk juga anggota pengamanan tertutup untuk pengamanan kegiatan tertentu.

"Kemudian untuk sasaran jelas, baik orang, tempat-tempat ibadah, tempat kawasan wisata dan sebagainya itu adalah jadi salah satu objek yang nanti kita amankan," katanya.

Kapolres menambahkan,"Intinya dari pada kegiatan operasi ini kita jamin bahwa pelaksanaan kegiatan agama Islam bisa berjalan dengan baik, lancar dan tanpa ada kendala apapun," katanya.

Menurut dia, operasi cipta kondisi sampai dengan saat ini belum jalan, namun Polres Bantul sudah mengawali kegiatan razia penyakit masyarakat beberapa waktu dengan hasil menangkap pelaku pengedar minuman keras dan menyita barang bukti.

"Beberapa waktu yang lalu kita sudah amankan pelaku dan sekarang lagi proses sidang tipiring (tindak pidana ringan). Jumlah yang diamankan hampir seribuan botol minuman keras berbagai jenis," katanya.

Pewarta: Heri Sidik
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017