Manchester (ANTARA News) - Manchester United (MU) dan Manchester City pada Kamis (25/5) menjanjikan satu juta poundsterling (sekitar Rp17,1 miliar) untuk dana darurat yang disiapkan setelah serangan bom yang menewaskan 22 orang di kota tersebut.

Kapten MU Wayne Rooney mengatakan bahwa dia "ngeri" mengetahui serangan bom dengan sasaran konser remaja itu dan menyumbangkan 100.000 poundsterling (sekitar Rp1,71 miliar) -- dia mengikuti aksi pemain City Yaya Toure yang menyumbang dana sejumlah itu pada Rabu.

"We Love Manchester Emergency Fund", yang didukung oleh wali kota Manchester dan bekerja sama dengan Palang Merah Inggris, dibentuk setelah serangan bom bunuh diri pada akhir konser Ariana Grande di Manchester Arena, Senin.

Akibat serangan itu, 22 orang tewas dan 64 orang lainnya terluka, sebagian besar dalam kondisi kritis.

"Manchester Merah dan Biru bergabung untuk mendukung kota yang mereka sebut rumah selama lebih dari 120 tahun dan kota tersebut sangat terdampak oleh kejadian tragis Senin itu," kata MU dan Manchester City dalam sebuah pernyataan bersama yang sangat langka.

Pemimpin Manchester City Khaldoon al-Mubarak mengatakan: "Kami semua merasa rendah oleh kekuatan dan solidaritas yang ditunjukkan oleh warga Manchester dalam hari-hari setelah serangan."

"Harapan kedua klub kami, sumbangan kami bisa lewat jalan kecil untuk meringankan tantangan menakutkan yang dihadapi oleh mereka yang langsung terdampak dan bahwa tindakan bersama kami akan menjadi simbol kekuatan tak terpatahkan Manchester bagi dunia."

Rooney, yang masa depannya di United belum pasti setelah 13 tahun bersama klub, mengatakan dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh situs yayasannya "duka kami bagi mereka yang terdampak" dan mendorong yang lain sebisanya menyumbang.

"Ada momen dalam hidup yang secara instan memengaruhimu dan menghentikanmu di jalurmu," kata Rooney, yang juga meluncurkan jalur sumbangan bagi publik yang ingin menyumbang.

"Senin malam adalah salah satu dari momen itu. Seperti banyak lainnya, saya menikmati malam yang luar biasa di arena, sering kali dengan keluarga saya. Sebagai ayah, saya sangat ngeri bahwa acara malam bagi banyak orang muda bisa berakhir sangat tragis," katanya sebagaimana dikutip kantor berita AFP. (hs)

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017