Pertumbuhan ILMATE tersebut memberikan kontribusi sebesar 4,93 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2016."
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian menargetkan sektor Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) tumbuh sekitar 4 persen hingga akhir 2017.






"Kami targetkan 4 koma sekian dengan fokus mengembangkan industri logam dasar," kata Dirjen Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian I Gusti Putu Suryawirawan di Jakarta, Jumat.




Putu menyampaikan, industri prioritas berbasis mineral meliputi empat jenis logam yaitu besi baja, aluminium, tembaga dan nikel.




"Ada beberapa alasan sehingga empat jenis logam tersebut dijadikan sebagai prioritas, salah satunya adalah hilirisasi bahan baku empat jenis mineral bijih besi, bauksit, tembaga dan nikel mempunyai dampak yang signifikan bagi perekonomian melalui investasi dan peningkatan nilai tambah," paparnya.




Selain itu, Kemenperin juga fokus melakukan pengembangan industri elektronika dan telematika diarahkan pada penumbuhan dan pengembangan industri komponen elektronika dan telematika, pengembangan industri telekomunikasi atau telepon Seluler dan Pengembangan Industri Perangkat Lunak dan Konten Multimedia.




Untuk pengembangan industri permesinan dan alat mesin pertanian, Kemenperin fokus pada industri pembangkit energi; industri alat berat; industri barang modal, komponen, bahan penolong dan jasa industri; dan industri alat kesehatan.




Sementara sisanya, fokus pada pengembangan industri kendaraan bermotor, industri kedirgantaraan, industri perkapalan dan industri kereta api.




Putu menambahkan, sektor ILMATE tumbuh 3,87 persen tahun lalu, di mana industri logam tumbuh 1,94 persen, industri mesin tumbuh 2,85 persen, industri alat transportasi tumbuh 4,52 dan industri elektronika tumbuh 8,49 persen.




"Pertumbuhan ILMATE tersebut memberikan kontribusi sebesar 4,93 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2016," pungkasnya.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017