Magelang (ANTARA News) - Perwakilan suporter tim sepak bola PPSM Sakti Kota Magelang, Jawa Tengah, dengan PSS Sleman, Daerah Istimewa Yogyakata, menandatangani kesepakatan perdamaian setelah beberapa waktu lalu terjadi kesalahpahaman di antara mereka.

Penandatanganan kesepaktan perdamaian yang berlangsung di Pendopo Pengabdian Kota Magelang, Jumat, tersebut dilakukan oleh Wulan Wibowo dari pihak suporter PPSM Sakti dan dari suporter PSS Sleman diwakili oleh Zulfikar.

Penandatanganan surat kesepakatan perdamaian dihadiri oleh perwakilan suporter PPSM Sakti dan PSS Sleman, Wali Kota Magelang Sigit Widyoninditi, Bupati Sleman Sri Purnomo, Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun, Kapolres Magelang Kota AKBP Hari Purnomo, dan Kapolres Sleman Burkan Rudi Satria.

Surat kesepakatan perdamaian, antara lain berisi kedua belah pihak memahami telah terjadi selisih paham atau masalah antara suporter PSS Sleman dengan warga Kota Magelang beserta suporter PPSM Sakti Kota magelang yang mengakibatkan timbulnya kerugian bagi kedua belah pihak.

Kedua belah pihak sepakat untuk saling memaafkan dan menyelesaikan masalah ini secara damai dan kekeluargaan serta tidak akan mengajukan tuntutan hukum dan kedua belah pihak berharap masalah ini merupakan yang pertama dan yang terakhir.

Mereka juga sepakat untuk tidak saling mengedepankan ego masing-masing dan berjanji tidak akan terjadi lagi selisih paham di kemudian hari.

Kedua belah pihak sepakat akan memeberikan pemahaman atau pengertian kepada kelompok atau komunitasnya secara langsung atau melalui media sosial untuk sama-sama menghormati dan menjunjung tinggi hasil kesepakatan damai ini.

Kedua belah pihak sepakat untuk bersama-sama mewaspadai dan mengantisipasi adanya provokasi dari pihak ketiga atau pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang dapat merusak hubungan baik antara kedua belah pihak.

Apabila di kemudian hari setelah surat kesepakatan damai ditandatangani, ternyata terjadi perselisihan atau masalah lagi, masalah tersebut dianggap di luar dari kesepakatan ini dan aparat kepolisian akan mengambil tindakan tegas yaitu melakukan upaya penegakan hukum sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan hal ini dilakukan dalam rangka kebersamaan, jangan sampai nanti ada kesalahpahaman.

"Kemarin yang ada sedikit masalah itu jangan berlarut-larut. Kami antara Pemkot Magelang dengan Pemkab Sleman harmonis dan kami minta masyarakatnya juga harmonis, begitu juga suporter sepak bola Sleman bisa harmonis dengan suporter sepak bola di Kota Magelang," katanya.

Di Kabupaten Sleman, katanya pada tradisi tandang suporter selalu mengantarkan, kalau selalu mengantar terjadi gejolak maka tidak akan efektif dan tidak bagus.

"Harapannya lancar tanding di rumah dan lancar tanding di tandang," katanya.

Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito mengatakan hari ini dicapai kesepakatan bersama dengan harapan cita-cita bersama dalam rangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) termasuk sepak bola menjadi maju dan baik, menyiapkan anak-anak menjadi berprestasi.

"Alhamdulillah kedua belah pihak mencapai kesepakatan bersama. Mudah-mudahan ini yang terakhir jangan sampai terulang kembali.

Ia mengatakan masyarakat harus cerdas, jangan disibukkan oleh hal-hal tidak penting agar negara ini bisa maju dan olahraganya jadi baik.

"Kami mengimbau pencinta sepak bola jangan sampai terprovokasi hal-hal yang tidak baik, kasihan rakyat. Kalau ada keributan kotanya jadi sepi, kalau kotanya ramai rakyatnya kondusif dan tambah sejahtera," katanya.

Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017