Jakarta (ANTARA News) - Satria Bela Bangsa Banteng Muda Indonesia (SBB BMI), organisasi sayap kepemudaan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), mendukung langkah Presiden Joko Widodo bersikap tegas terhadap jaringan teroris di Indonesia.

"Saat ini sudah saatnya bagi negara untuk serius dalam menangani persoalan terorisme, mengingat kejadian teror bom Kampung Melayu adalah peristiwa kesekian kalinya di Indonesia," kata Sekretaris Utama SBB BMI Rijal Ilyas melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat.

Rijal mengatakan ketegasan Presiden juga harus berlaku bagi lembaga-lembaga negara yang oleh undang-undang diberi kewenangan untuk mencegah serta menanggulangi terorisme

Hal tersebut, kata dia, agar sistem kerja lembaga-lembaga negara terkait, dalam hal ini Badan Intelijen Negara (BIN), Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), menjadi lebih optimal untuk mencegah adanya korban jiwa di kemudian hari.

"Jangan sampai pihak yang berwenang menjadi seperti pemadam kebakaran yang sudah terbakar baru memadamkan. Saya pikir dalam memberantas terorisme upaya pencegahan menjadi sangat penting," tuturnya.

Ia berharap masyarakat saling bahu-membahu untuk menutup ruang gerak kaum ekstremis masuk dan menyebarkan paham radikal.

"Masyarakat tidak perlu takut untuk segera melaporkan hal-hal yang mencurigakan kepada pihak yang berwenang," ucap Rijal.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menginginkan DPR dan pemerintah mempercepat revisi Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme untuk mempermudah aparat mencegah dan menangani tindak terorisme.

"Kita ingin pemerintah dan DPR segera menyelesaikan revisi Undang-Undang Anti Terorisme sehingga akan memudahkan aparat penegak hukum agar memiliki sebuah landasan yang kuat," kata Presiden Jokowi saat berkunjung ke lokasi ledakan bom di Terminal Kampung Melayu Jakarta, Kamis (25/5) malam.

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017