Jakarta (ANTARA News) - Angkatan udara Mesir menggempur kamp-kamp di Libya karena beberapa jam sebelum itu orang-orang bersenjata membantai puluhan warga Mesir Kristen Koptik. Orang-orang bersenjata ini diyakini dilatih dan berasal dari kamp-kamp di Libya itu.

Para saksi mata menyebutkan gerombolan pria bersenjata ini memberondongkan senapan setelah menghentikan warga Kristen Koptik yang berada di sebuah bus dan kendaraan lainnya di jalanan di gurun pasir.

Televisi Mesir kemudian menayangkan sebuah bus yang rusak ditembaki dengan darah tercecer di mana-mana.

Pakaian dan sepatu berserakan di dalam dan sekitar bus itu, sedangkan jenazah para korban terbaring di tanah gurun pasir yang berada di dekatnya.

Serangan yang dikutuk alim ulama Mesir itu terjadi 15 km dari sebuah biara.

Polisi bersenjata lengkap menjaga rapat-rapat di sekitar lokasi, sedangkan penyelidik dan jaksa berkerumun mengumpulkan barang bukti dan sidik jari. Pasukan khusus bersenjata berat lalu tiba di lokasi. Mereka menutupi wajahnya dengan masker dan mengenakan rompi antipeluru.

Korban cedera dibwah ke rumah sakit terdekat yang di antaranya dikirim ke Kairo. Salah satu dari kendaraan-kendaraan yang diserang tengah mengangkut bahan bangunan untuk biara, sedangkan yang lainnya mengangkut anak-anak, demikian Reuters.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017