Lampung Selatan (ANTARA News) - Dua orang penumpang kendaraan pribadi meregang nyawa akibat tertabrak kereta api di perlintasan tanpa palang di Kecamatan Natan Kabupaten Lampung Selatan, Sabtu.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, mobil yang tertabrak itu jenis Terios bernomor polisi BE 1310 CK.

Mobil itu sedang mengangkut sembilan orang siswa SMP Negeri 2 Bandarlampung, untuk memberikan bantuan kepada anak yatim piatu.

Bakti sosial itu rencananya dilaksanakan di Desa Patmosari, Kelurahan Haduyang I, Kecamatan Natar, Lampung Selatan pada Sabtu pagi.

Perlintasan kereta api tidak dilengkapi dengan palang pintu, dan saat mobil hendak melintas, tidak terdengar bunyi kedatangan kereta api, sehingga terjadilah kecelakaan.

Kecelakaan itu mengakibatkan dua orang remaja berusia 14 tahun tewas, sedang sisanya yang juga para remaja, mengalami luka-luka.

Sementara itu, Ahmad (43) warga setempat menyatakan, peristiwa tersebut terjadi saat mobil Terios warna silver hendak menyeberang, dan tidak ada palang pintu di perlintasan tersebut.

"Mobil yang dinaiki rombongan siswa-siswi SMPN 2 Bandarlampung dari arah jalan lintas menuju ke Dusun Patmosari I, Desa Haduyang. Saat melintas rel kereta api tanpa palang itu, ada kereta dari arah Tanjungkarang menuju Karetapati Palembang yang menghatam mobil tersebut hingga terseret sampai 10 meter," kata dia.

Dia mengatakan, dalam peristiwa itu dua orang siswa tewas akibat hantaman keras KA ekspres, sisanya langsung dilarikan ke Rumah Sakit Natar Medika.

Ia melanjutkan, mobil tersebut hendak mengejar rekannya yang sudah duluan melaju, kemungkinan sopir tidak melihat kedatangan kereta api.

Kanit Reskrim Polsek Natar Iptu Khamasoki menyatakan dua orang tewas ditempat dalam kejadian tersebut.

"Mobil tersebut terseret hingga 10 meter," katanya.

Dia mengatakan dalam peristiwa ini kasusnya akan ditangani oleh polisi khusus kereta api.

Pewarta: Hisar S dan Roy B
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017