Kolombo (ANTARA News) - Jumlah korban tewas yang diketahui akibat banjir dan tanah longsor di Sri Lanka bertambah menjadi 122 orang menurut kata beberapa pejabat pada Sabtu, saat negara itu mengajukan permintaan bantuan internasional untuk mengatasi dampak bencana.

Pusat penanggulangan bencana pemerintah mengatakan bahwa 97 orang masih dinyatakan hilang setelah hujan deras terburuk sejak 2003 melanda.

Kementerian Luar Negeri menyatakan berkoordinasi dengan Kementerian Penanggulangan Bencana untuk mengajukan permintaan bantuan ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan negara tetangga guna mendukung penanganan bencana "khususnya dalam hal operasi pencarian dan penyelamatan."

India mengirim tiga kapal Angkatan Laut dengan persediaan dan bantuan lainnya. Kapal pertama telah tiba di Kolombo pada Sabtu.

Pejabat terkait mengatakan bahwa kematian dilaporkan terjadi di distrik Kalutara, distrik Ratnapura dan distrik Matara.

Militer dan regu penyelamat Sri Lanka telah mengerahkan beberapa kapal dan helikopter, namun para pejabat mengatakan bahwa akses ke beberapa daerah sangat sulit.

Hujan awal musim penghujan memaksa banyak keluarga meninggalkan rumah mereka dan mempengaruhi lebih dari 415.618 orang di seluruh negeri.

Juru bicara kepolisian Priyantha Jayakody mengatakan bahwa beberapa kasus tanah longsor dilaporkan terjadi di Kalutara, Ratnapura dan Matara.

Juru bicara militer Roshan Senevirathne mengatakan sekitar 2.000 personel militer telah dikerahkan untuk membantu polisi dan badan sipil.

Musim terbasah tahunan di bagian selatan Sri Lanka biasanya terjadi selama bertiupnya angin muson selatan, dari Mei hingga September. Negara pulau itu juga mengalami hujan deras saat musim angin muson barat laut dari November hingga Februari.

Pejabat meteorologi Sri Lanka mengatakan bahwa hujan Kamis adalah yang terburuk sejak 2003 dan mereka memperkirakan akan lebih banyak hujan yang terjadi dalam beberapa hari ke depan karena kondisi muson barat daya telah terbentuk di seluruh negeri, demikian menurut warta kantor berita Reuters. (Uu.Aulia/KR-AMQ)

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017