Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia menyambut baik tema Hari Internasional Penjaga Perdamaian PBB (International Day of UN Peacekeepers) 2017, yakni" berinvestasi dalam perdamaian di seluruh dunia" atau investing in peace around the world.

Laman Twitter resmi Kementerian Luar Negeri di Jakarta, Senin menyatakan Pemerintah Indonesia menilai bahwa melalui peringatan Hari Internasional Penjaga Perdamaian (peacekeepers day) itu, maka PBB dan negara-negara anggotanya memiliki kesempatan untuk mengenang jasa para personel pasukan penjaga perdamaian.

"Hari bersejarah tersebut dimaknai pula untuk memberikan penghormatan tinggi terhadap profesionalitas, dedikasi dan keberanian para personel pasukan perdamaian PBB," demikian pernyataan dari Kementerian Luar Negeri RI.

Sejak pembentukan operasi pemeliharaan perdamaian PBB pada 1948 hingga 2016, tercatat 3.400 personel pasukan perdamaian PBB telah gugur dalam melaksanakan tugas.

Para personel pasukan perdamaian PBB dalam mengemban tugas juga seringkali menjadi korban tindak kekerasan yang dilakukan oleh kelompok bersenjata dan kelompok radikal.

Indonesia merupakan salah satu negara penyumbang pasukan dan personel penjaga perdamaian PBB. Untuk itu, Pemerintah RI menyampaikan penghargaan bagi para personel pasukan perdamaian dari Indonesia.

Pemerintah RI juga menyampaikan penghargaan serta mengenang jasa-jasa dari 35 personel pasukan perdamaian Garuda Indonesia yang gugur dalam menjalankan tugas mulia operasi pemeliharaan perdamaian PBB.

"Indonesia bangga atas dedikasi dan profesionalisme tinggi para pejuang perdamaian kontingen Garuda," kata pernyataan dari Kemlu RI.

Indonesia saat ini berada pada peringkat 11 negara penyumbang terbesar pasukan dan personel untuk operasi pemeliharaan perdamaian PBB, yakni dengan jumlah 2.722 personel.

Sejak 1957, Indonesia telah mengirimkan 35.631 personel pasukan penjaga perdamaian untuk 25 operasi pemeliharaan perdamaian PBB.

Pemerintah RI menargetkan pengiriman hingga 4.000 orang personel, termasuk personel perempuan, untuk misi pemeliharaan perdamaian PBB pada 2019.

Pewarta: Yuni Arisandy
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017