Jakarta (ANTARA News) - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menyatakan energi dari pohon kedondong belum memadai untuk memenuhi kebutuhan listrik wajar di masyarakat sehingga masih diperlukan riset dan pengembangan lebih lanjut.

"Hasil pengukuran dua perekayasa BPPT di Rantau memang menunjukkan dapat menghasilkan listrik. Tapi memang hasil produksi sistem listrik ini masih belum memadai untuk kebutuhan listrik yang wajar," kata Kepala Balai Besar Teknologi Konversi Energi (B2TKE-BPPT) Andhika Prastawa dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.

Hasil pengukuran sesaat besaran listrik pada enam pohon Kedondong Pagar yang ditanam di area pembinaan masyarakat PT Pertamina EP Aset I Field Rantau menunjukkan bahwa keluaran sistem listrik pohon tersebut masih dalam kisaran miliwatt, dengan tegangan yang dihasilkan dalam skala ratusan mili hingga satuan volt, serta arus dalam mili ampere.

Pohon-pohon kedondong yang dipasang enam pasang elektroda Zn-Cu (seng dan tembaga) menghasilkan tegangan total 2,774 Vdc, dan saat dihubungkan dengan konverter arus searah untuk mencatu baterei bertegangan 3,5 Vdc. Dengan inverter dihubungkan ke beban lampu LED 5 watt 220 Vac.

Saat lampu dinyalakan, menurut dia, setelah 10 menit terukur tegangan dari pohon energi turun dari 2,774 Vdc menjadi 1,870 Vdc.

Dengan laju penurunan tegangan seperti itu diperkirakan enam pohon kedondong tersebut hanya sanggup mencatu lampu tidak lebih dari 20 menit, dengan perkiraan energi 1,7 Wh atau 1,7 watt selama 1 jam.

Dengan demikian, lanjutnya, meskipun terbukti pohon kedondong dapat menghasilkan listrik masih belum mencukupi kebutuhan listrik secara wajar. Karena diperlukan riset dan pengembangan lebih lanjut untuk bisa benar-benar menjadi sumber pemenuhan listrik yang wajar.

Deputi Bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi BPPT Eniya L Dewi mengatakan inisiatif siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Langsa Naufal Raziq (15) tersebut untuk melakukan percobaan ini sangat baik, mengingat yang bersangkutan masih duduk di tingkat SMP.

"Semangat dan bakat penelitian tersebut harus dibina dan terus dikembangkan. Yang dilakukan oleh Naufal itu pembuktian teori baterai Volta atau Daniel cell," ujar dia.

Sementara itu, Manager Public Relation PT Pertamina EP Muhammad Baron mengatakan pihaknya akan terus membantu masyarakat area pembinaan masyarakat PT Pertamina EP Aset I Field Rantau dengan memberi semangat dan pelatihan untuk bisa memasang dan merawat sistem listrik pohon kedondong.

Masukan dari BPPT, lanjutnya, akan dikembangkan untuk memberi semangat masyarakat dan membantu mereka dengan lebih terukur lagi. Harapannya masyarakat bisa lebih tahu tentang keberadaan listrik dari tanaman ini. 

Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017