Jakarta (ANTARA News) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana melaporkan sejumlah rumah rusak akibat gempa bumi berkekuatan 6,6 Skala Richter di Poso, Sulawesi Tengah, Selasa.

Kepala Pusdatin dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan daerah terdampak yaitu Desa Sedoa, Lore Utara-Timur, Poso.

Dia mengatakan data sementara BPBD melansir dua warga luka berat, satu luka ringan, satu gereja, satu polindes roboh dan puluhan rumah warga retak.

Sementara di Desa Alitupu mencakup satu rumah roboh dan satu warga usia senja mengalami luka berat sedangkan di Desa Wuasa tiga rumah retak.

Selanjutnya, kata dia, di wilayah Kota Poso sebagian depan bangunan BNI roboh dan jembatan panjang yang berlokasi di dekat Pos Polisi Lalu Lintas Smaker retak.

Pada wilayah Poso Pesisir, lanjut dia, kerusakan terjadi di Desa Towu yang terdiri atas dua rumah warga roboh, 19 rumah warga retak serta satu korban luka. Kerusakan di wilayah Poso Pesisir Utara mencakup Desa Kilo (satu rumah roboh), Desa Bakti Agung (satu roboh), Desa Tambrana (pagar dan bangunan di SMP dua roboh).

Dia mengatakan, pemerintah setempat juga melaporkan bangunan parkir milik Polsek di wilayah Kecamatan Lage, Poso, roboh sedangkan tidak ada dampak kerusakan maupun korban di wilayah Poso Pesisir Selatan seperti Pamona dan Lore Tengah.

"Tim Reaksi Cepat BNPB telah berangkat ke Poso untuk mendampingi BPBD. BPBD masih melakukan pendataan dampak gempa," kata dia.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa berkekuatan 6,6 SR berlokasi di 38 kilometer Barat Laut Poso, 58 kilometer Timur Laut Sigi atau 75 kilometer di tenggara Palu, Provinsi Sulawesi Tengah pada Senin (29/5) pukul 21.35 WIB.

Pusat gempa di darat pada kedalaman 10 kilometer. Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. Hingga saat ini sudah terjadi gempa susulan sebanyak 14 kali dengan intensitas gempa yang terus mengecil.

"Hal ini adalah alamiah di mana sistem lempeng mencari keseimbangan setelah terjadi gempa," katanya.


Baca juga: (BNPB: longsor Luwu Timur tujuh tewas)

Baca juga: (Longsor Luwu Timur tanggap darurat tujuh hari)

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017