Batam (ANTARA News) - Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut meluncurkan satu unit Kapal Kelas I Kenavigasian yaitu KN Edam pada Selasa (30/05) di Galangan Kapal PT Palindo Marine, Kota Batam, Kepulauan Riau.

Direktur Kenavigasian Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Bambang Wiyanto dalam peluncuran kapal tersebut di Batam, Selasa mengatakan, KN Edam akan ditempatkan pada Distrik Navigasi Kelas I Tanjung Priok.

"Sesuai dengan namanya, yang merupakan salah satu nama pulau di Kepulauan Seribu, jadi kami tempatkan di Tanjung Priok," katanya.

Peluncuran tersebut ditandai dengan prosesi pemotongan tali pengikat kapal oleh Direktur Kenaviagsian Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Bambang Wiyanto diikuti dengan pelepasan kapal kelas I kenavigasian ke kolam pelabuhan.

Bambang mengatakan peluncuran satu unit Kapal Kelas I Kenavigasian itu merupakan tindak lanjut dari pembangunan lima unit kapal kelas I Kenavigasian yang sedang dibangun oleh Galangan Kapal PT Palindo Marine Batam.

Dia mengatakan terdapat dua paket kontrak perjanjian pembangunan Kapal Kelas I Kenavigasian dengan PT Pelindo Marine dalam jangka waktu tahun jamak sejak 2015 sampai 2017.

Dua paket tersebut, di antaranya satu paket dua kapal dan satu paket tiga kapal.

Nilai kontrak pembangunan lima Kapal Kelas I Kenavigasian tersebut, di antaranya Rp625 miliar dengan harga satuan kapal Rp125 miliar.

Menurut Bambang, seiring dengan meningkatnya aktivitas pelayaran apalagi menjelang musim angkutan lebaran seperti saat ini tentu membutuhkan peralatan kenavigasian.

"Hal tersebut menunjukkan bahwa peran navigasi laut sangat besar dalam menunjang aspek keselamatan pelayaran," katanya.

Dia menuturkan pemerintah dalam hal ini Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan harus menyiapkan fasilitas penunjangnya, seperti rambu-rambu atau Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP) yang cukup dan andal, sehingga dapat memberikan informasi yang akurat dan jelas kepada kapal-kapal yang berlayar sehingga keselamatan pelayaran dapat terjamin.

"Pertama kapal ini memelibara rambu-rambu, bisa dipakai SAR, bisa untuk Lebaran juga tidak masalah," katanya.

Pada kesempatan tersebut, Bambang juga memberikan apresiasi kepada PT Palindo Marine yang telah menyelesaikan pembangunan satu unit kapal kelas I kenavigasian ini dengan baik dan tepat waktu bahkan lebih cepat dari waktu yang ditentukan.

Ia berharap agar PT Palindo Marine dapat segera menyelesaikan pembangunan empat kapal Kenavigasian lainnya.

Bahkan pembangunan kapal ini harus memiliki kualitas yang baik yang tak kalah dengan kapal buatan luar negeri dan tentunya harus memenuhi aspek keselamatan pelayaran yang telah ditentukan.

"Dengan diluncurkannya kapal navigasi ini ke kolam pelabuhan, menunjukkan bahwa tidak lama lagi kapal ini dapat beroperasi secara penuh dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dalam mendukung tugas kenavigasian yakni mewujudkan keselamatan pelayaran di seluruh perairan Indonesia," ujarnya.

Dalam kesempatan sama, Direktur PT Palindo Marine Harmanto mengatakan pengerjaan kapal-kapal secara paralel tersebut selama 23 bulan.

"Anggaran kontraknya akhir Desember, setiap bulan kami luncurkan satu, sampai Oktober kita selesai, namun masih ada pekerjaan kecil-kecil, seperti uji coba laut, diperkirakan selesai November," katanya.

Pembangunan lima unit Kapal Kelas I Kenavigasian yang sedang dilakukan oleh PT Palindo Marine memiliki spesifikasi panjang 60 meter, lebar 12 meter, tinggi 4,7 meter, kecepatan 15 knot, jarak jelajah kapal 4000 Nautical Mile, kapasitas tangki bahan bakar kurang lebih 220 ton, dan tangki air tawar kurang lebih 100 ton.

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017