Saya yakin ke depannya perekonomian di Bengkulu akan bisa bergerak cepat lagi."
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap pertumbuhan ekonomi Provinsi Bengkulu pada kuartal pertama 2017 senilai 5,21 persen atau berada di atasangka nasional dapat berdampak langsung menurunkan angkan kemiskinan yang cukup tinggi di wilayah setempat.

"Saya minta agar pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi itu harus bisa berdampak langsung pada penurunan angka kemiskinan di provinsi Bengkulu yang saat ini masih cukup tinggi, yakni sebesar 17,03 persen," kata Presiden saat memimpin rapat terbatas membahas evaluasi pelaksanaan proyek strategis dan program prioritas Provinsi Bengkulu di Kantor Presiden Jakarta, Rabu.

Presiden menilai pertumbuhan ekonomi di Bengkulu cukup baik, seperti di daerah-daerah di luar Jawa yang sudah mulai menggeliat dan semakin tumbuh cepat.

Namun, Presiden meminta kepala daerah untuk memperhatikan beberapa aspek pembangunan, baik yang menyangkut pemerataan pembangunan antar-wilayah maupun pemerataan pembangunan.

"Saya yakin ke depannya perekonomian di Bengkulu akan bisa bergerak cepat lagi, tumbuh lebih tinggi jika kita mampu mengatasi masalah konektivitas," katanya.

Presiden mengungkapkan bahwa dirinya mendapat informasi masih ada sekitar 48,7 persen atau sekitar 653 desa yang masih terisolir di Provinsi Bengkulu.

Selain itu, Presiden Jokowi juga melihat masalah konektivitas yang menghubungkan Provinsi Bengkulu dengan provinsi yang lain masih sangat terbatas.

"Untuk itu saya minta yang harus menjadi perhatian dan harus ditingkatkan, baik konektivitas antar-wilayah di Provinsi Bengkulu maupun dengan provinsi yang lainnya," kata Presiden.

Dengan cara itu, Presiden Jokowi juga mengharapkan pengembangan sejumlah pusat pertumbuhan ekonomi di berbagai tempat di pulau Sumatera juga akan berdampak positif bagi perekonomian di Provinsi Bengkulu.

Pewarta: Joko Susilo
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017